Malang, SERU.co.id – Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo MSi dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI Yandri Susanto SPt MPd menyampaikan pesan kolaboratif. Keduanya berkomitmen, menggandeng generasi muda dalam menghadapi tantangan global, dengan membangun kemandirian bangsa pada sektor desa dan ketahanan pangan nasional.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit menegaskan, pentingnya kewaspadaan terhadap dinamika geopolitik global yang tengah bergejolak. Listyo menyoroti, lebih dari 110 konflik bersenjata di berbagai belahan dunia, termasuk perang Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina.
“Perang tersebut berdampak besar terhadap stabilitas ekonomi, pangan dan energi dunia. Meski dunia menghadapi inflasi global dan ketidakpastian, Indonesia masih berada dalam kondisi yang cukup baik. Namun, Indonesia tidak boleh lengah,” seru Listyo, sebelum menutup Tanwir XXXIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (31/10/2025) sore.
Kapolri menekankan, pentingnya swasembada pangan dan energi sebagai kunci menghadapi krisis dunia. Untuk itu, Polri turut berperan aktif, salah satunya melalui program penanaman jagung di lahan seluas satu juta hektare.
“Dari 1 juta hektar tersebut, baru dimanfaatkan 500 ribu hektar, jadi masih sisa lahan yang bisa digunakan bersama. Polri sangat terbuka kepada IMM untuk bekerja sama dalam hal tersebut,” ajaknya.
Selain itu, Listyo Sigit menyinggung pentingnya bonus demografi yang harus dimanfaatkan secara produktif, agar tidak berubah menjadi bencana demografi. Kapolri memaparkan berbagai langkah pemerintah, seperti:
- pembangunan sekolah rakyat,
- peningkatan kesejahteraan guru,
- program magang vokasi, serta
- dukungan terhadap UMKM sebagai bagian dari strategi pembangunan manusia unggul.
Kapolri mengingatkan, bahaya penyalahgunaan teknologi digital. Utamanya fenomena misinformasi, disinformasi dan deepfake, yang dapat merusak sendi kehidupan sosial.
“Kita memasuki era citizen journalism. Siapapun bisa mengomentari, siapapun bisa menjadi sumber. Maka IMM sebagai kaum intelektual, saya ajak turut mengawal, agar bisa saring sebelum sharing,” tegasnya.
Terkait isu sosial seperti judi online dan penyalahgunaan narkoba turut menjadi perhatian Kapolri. Berdasarkan data Polri menunjukkan, pengguna judi daring tertinggi berasal dari kelompok berpendapatan rendah, bahkan melibatkan anak di bawah umur.
“Hingga kini, Polri telah memusnahkan 288 ton narkoba berbagai jenis yang berpotensi bahaya negatif akan mempengaruhi lebih dari 629 juta jiwa,” terangnya.
Sebagai penutup, Listyo menegaskan, dukungan Polri terhadap IMM sebagai mitra strategis dalam menjaga ketertiban dan menjadi kekuatan moral bangsa. Pasalnya, IMM memiliki peran penting sebagai suara moral dan intelektual yang menyeimbangkan kebijakan pemerintah.
Sementara itu, Mendes PDTT, Yandri Susanto mengajak, IMM menjadi bagian dari gerakan pembangunan desa berkelanjutan. Ia menegaskan, kehadirannya bukan untuk berceramah, melainkan membangun kemitraan konkret.
“Sebagaimana pesan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto: ‘Kita bukan superman, tetapi superteam’,” tegasnya, menyemangati.
Ia menyoroti, tantangan urbanisasi ekstrem seperti di Jepang dan Korea Selatan, dimana sebagian besar penduduk meninggalkan desa untuk tinggal di kota. Fenomena ini berpotensi menimbulkan krisis sosial dan ekonomi.
“Desa telah menjadi subjek pembangunan, bukan sekadar objek. Itulah mengapa pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan menjadi fokus utama pemerintah Indonesia,” jelasnya.
Yandri menyebutkan, capaian positif Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mencatatkan pendapatan bersih hingga Rp28 miliar per tahun. Serta kemajuan desa ekspor di berbagai daerah seperti Blitar dan Banyumas. Untuk itu, pemerintah mendorong munculnya desa tematik, seperti desa ikan nila, desa ayam petelur, hingga desa jagung dan timun.
“Kami telah bekerjasama dengan Polri melalui program Desa Bersinar (Bersih Narkoba), dengan melibatkan 20 satgas anti-narkoba di tiap desa. Dan saya siap menandatangani MoU dengan UMM, untuk membangun desa tematik melalui pengabdian kepada masyarakat, semoga bisa memberikan manfaat lebih luas,” terangnya.
Dengan ditandatanganinya MoU antara Mendes PDTT bersama UMM di agenda IMM menandai langkah nyata sinergi. Yakni antara akademisi, pemerintah dan generasi muda, untuk membangun Indonesia dari akar peradaban yaitu desa.
Senada, Rektor UMM, Prof Dr Nazaruddin Malik MSi menekankan, pentingnya melahirkan insan paripurna. Manusia seutuhnya yang tidak hanya unggul dalam transfer ilmu, tetapi juga spiritualitas, keagamaan dan kebangsaan.
“UMM sebagai amal usaha Muhammadiyah akan terus mendukung kegiatan seperti Tanwir ini,” tegasnya.
Penutupan Tanwir XXXIII IMM menjadi titik penting kolaborasi antara pemerintah dan mahasiswa Muhammadiyah. Melalui kehadiran Kapolri dan Mendes PDTT, semangat membangun bangsa dari desa hingga kota mendapat makna baru.
“Bahwa perubahan sosial tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan melalui kerja sama, kepemimpinan moral dan komitmen kolektif,” tandasnya. (rhd)
 










