Situbondo, SERU.co.id – Seorang nelayan asal Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Muhammad Solehudin (23), dilaporkan hilang di laut, pada Rabu (3/12/2025) sore. Korban diduga terjatuh saat mencari ikan di perairan laut Mimbo.
Diketahui, hingga hari ini, Kamis (4/12/2025) Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Banyuwangi, BPBD Situbondo, Tagana, Kamla Jangkar, Polairud, dan unsur kecamatan telah melakukan penyisiran di sekitar wilayah korban terjatuh di perairan Sidodadi, Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih. Pencarian dimulai sekitar pukul 10:30 WIB dengan menggunakan dua perahu karet.
Salah satu saksi sekaligus rekan korban, M. Tohari, menceritakan bahwa saat kejadian para nelayan sibuk mengangkat ikan. “Tiba-tiba saja dia terpental. Saya lihat dengan mata kepala sendiri, langsung jatuh ke laut dan tenggelam. Kami coba cari, tapi airnya keruh. Tidak kelihatan sama sekali,” ujar Tohari, Kamis (4/12/2025).
Lebih lanjut, Tohari menjelaskan bahwa saat temannya terjatuh keluar, ia bersama teman temannya langsung melakukan pencarian mandiri, dan tidak membuahkan hasil. Sehingga, ia memutuskan kembali ke darat untuk memberi tahu kepada perangkat desa.
“Saya pulang duluan pakai perahu lain. Begitu sampai di Mimbo, saya langsung lapor ke kadus,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Puriyono mengatakan, kejadian bermula ketika korban bersama 13 rekannya berangkat melaut menggunakan perahu Jurungan Bombay. Mereka berangkat sekitar pukul 14.00 WIB dari Pantai Mimbo untuk menangkap ikan di sekitar perairan setempat.
“Jadi saat proses menebar jaring dan mengangkat jaring itu berjalan normal. Namun, saat proses memasukkan ikan ke tong besar, korban terpental dan langsung jatuh ke laut,” ujar Puriyono.
Menurut Puriyono, proses jatuhnya korban berlangsung begitu cepat sehingga para ABK lain tidak sempat memberikan pertolongan.
“Informasinya, tong ikan yang hendak dibuka itu posisinya agak licin dan perahu sedang bergerak pelan. Dugaan sementara korban kehilangan keseimbangan,” Imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, mulai hari ini tim SAR gabungan melakukan proses pencarian korban di titik titik dekat jatuhnya korban.
“Kami langsung lakukan asesmen awal, memetakan titik jatuh korban melalui koordinat yang diberikan para ABK. Pagi ini kami mulai operasi SAR gabungan dengan penyisiran dari Pantai Sidodadi menuju titik koordinat jatuhnya korban,” sampainya.
Dalam operasi tersebut, dua unit perahu karet LCR dikerahkan, masing-masing milik BPBD dan Basarnas. Tim juga dibekali alat navigasi, HT komunikasi, kantong jenazah, dan peralatan SAR lain. Cuaca cerah berawan disebut cukup mendukung upaya pencarian.
“Gelombangnya tidak besar, tapi arusnya kuat di beberapa titik. Kami harus menyesuaikan zona penyisiran dengan kondisi lapangan,” pungkasnya.(aza/mzm)








