Tampil Perdana, Tim Siswa SMPN 1 Raih 2 Medali Emas Sains Tingkat Asean

Tim siswa SMPN 1 Kota Malang, didampingi pembina dan kasek. (rhd)

Bacaan Lainnya

Malang, SERU.co.id – Meski terbilang kali pertama, namun upaya dan pengalaman dua tim siswa SMPN 1 Kota Malang ini patut diacungi jempol. Tak tanggung-tanggung, kedua tim yang diunggulkan mampu mempersembahkan dua medali emas kategori sains dalam Asean Innovative Science and Enterpreneur Fair (AISEF) 2020, di BG Junction Bubutan Surabaya, selama 2 hari, Jumat-Minggu (14-16/2/2020).

Kedua tim asuhan Slamet Budi Cahyono dengan beranggotakan 11 siswa SMPN 1 Kota Malang ini, mengusung dua karya tulis ilmiah pada kategori sains. Tim buah Lindur, beranggotakan Ganang Ade Wijaya (8E), Asdiyant Haidar Fahrezi (8F), Glenn Emmanuel Abraham (8F), Ananda Tiara Pramitha (8E) dan Annisa Anindya R. (8E), mengusung karya ilmiah berjudul “Uji Efektifitas Buah Lindur (bruguiera gymnorrhiza) sebagai Bahan Probiotik pada Ayam Broiler.”

Tim siswa SMPN 1 Kota bersanding dengan tim peraih medali emas lainnya. (ist)

Sementara tim buah Maja, yang beranggotakan Abyudaya Nafis Madaka (8F), Moch. Rizal Aminudin (8E), Wisanggeni Arrizal Shalikin (8F), Aditya Putra Hariyono (8F), Eunike Enja Padma Metta (8F) dan Farras Cavan Rijal (8A), mengusung karya ilmiah berjudul “Uji Efektifitas Ekstrasi Buah Maja (aegle marmetos) sebagai Bahan Anti Korosi Besi.”

“Awalnya kami merasa khawatir melihat Indonesia sering impor daging dan telur. Padahal, Indonesia merupakan negara yang kaya akan flora dan fauna. Akhirnya kami mencari referensi melalui internet untuk mencari solusinya,” ungkap Ganang Ade Wijaya, anggota tim buah Lindur.

Disebutkan Ganang, Buah Lindur termasuk rumpun tumbuhan bakau atau sejenis mangrove. Meski belum begitu dikenal di Indonesia, namun manfaat buah Lindur sangat banyak. “Kami pilih buah lindur karena kaya karbohidrat, sehingga daya tahan ayam bisa lebih kuat. Saat dikonsumsi tidak ada efek samping bagi manusia. Selain sehat, dagingnya aman tidak ada bahan kimianya,” beber Ganang, diamini rekan-rekannya, kepada SERU.co.id.

Tim Buah Lindur. (ist)

Dalam penelitiannya, mereka menghabiskan waktu sekitar tiga bulan, dan seminggu untuk uji coba pada ayam. Mereka bersyukur mampu memberikan kontribusi nyata kepada peternak ayam ditengah regulasi pelarangan bahan kimia. “Kami bersyukur penelitian ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Kami berharap penelitian ini bisa dilanjutkan dan dikembangkan lagi. Sebab dewan juri juga memberikan masukan agar karya ilmiah ini bisa segera diaplikasikan kepada peternak,” tandas Ganang.

Sementara, tim buah Maja mencoba mencari solusi atas permasalahan korosi pada besi ketika musim hujan. Pada beberapa tiang penyangga atau bangunan yang terbuat dari besi rawan diterpa hujan, jika dibiarkan lambat laun akan terjadi korosi. “Kami melakukan uji efektifitas ekstrasi Buah Maja (Aegle marmetos) sebagai bahan anti korosi besi. Buah maja (baca mojo, red) kami peras untuk diambil sari buahnya. Dengan sedikit campuran air, bisa dioleskan dan disemprotkan pada besi. Karena mengandung zat tanin dan plafonoid, mampu menghilangkan dan mengurangi korosi,” tutur Moch Rizal Aminudin, anggota tim buah Maja.

Pembina tim, Slamet Budi Cahyono menjelaskan, karya ilmiah yang dihasilkan siswa binaanya tersebut merupakan karya otentik murni lahir dari kreativitas dan inovasi mereka sendiri. “Ide semuanya dari mereka, saya hanya mengarahkan. Anak-anak mencoba menggalakkan literasi, rerata dari internet,” akunya mengaku bangga, lantaran siswa binaannya mampu menyisihkan sekitar 650 tim lainnya se-ASEAN hingga tersaring 157 tim, dan meraih medali emas.

Tim Buah Maja. (ist)

Nantinya, selain mendapatkan tiket menuju International Science and Invention Fair (ISIF) 2020 di Yogyakarta pada Juni mendatang, yang diberikan bagi tim peraih medali emas AISEF untuk bersaing di tingkat internasional yang diikuti ratusan peserta dunia. Penawaran menarik juga datang dari Rektor Undip untuk melanjutkan kuliah melalui jalur prestasi mahasiswa baru.

Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Malang, Budi Santoso, mengaku sangat bangga dan memberikan apresiasi yang tinggi bagi siswa berprestasi. Ia akan melanjukan pembinaan penelitian ini ke tingkat yang lebih tinggi lagi. “Kami akan berikan penghargaan, sesuai kemampuan internal. Ke depan akan kita dorong dan perluas kembali. Tidak hanya akses tapi juga kualitas penelitian anak-anak. Tentunya semua ini juga berkat dukungan dan kerjasama wali murid,” tandas Budi. (rhd)

disclaimer

Pos terkait