Malang, SERU.co.id – Tingginya beban pekerjaan memicu terjadinya gejala stres. Tingkat stres seseorang dapat dipicu oleh beragam faktor. Mulai dari tingkat pendapatan, beban pekerjaan, hingga masalah-masalah lain yang tidak pernah terbayangkan. Lebih jauh lagi, stres berlebihan bisa menyebabkan depresi bahkan gangguan kejiwaan.
Menyadari hal ini, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat inovasi “Terapi Penghilang Stres dengan Kursi Musik Alami”. Inovasi teknologi berbasis kewirausahaan ini merupakan rancangan dari Dicky Marcellino Akbar, Ardi BC, Kholil Maharno, Hadi Purnomo, Revaldo Yuanda, yang memenangi Silver Medal dalam ajang ASEAN Innovation Science and Entrepreneur Fair (AISEF) 2020, di BG Junction Bubutan Surabaya, Jumat-Minggu (14-16/2/2020).
Kursi ini menggunakan audio dan arduino (sebuah platform komputasi) serta sensor jarak, sebagai pendeteksi ketika pengguna duduk. Secara otomatis kursi akan memainkan musiknya. Sedangkan pada pusat tertentu pada kursi yang digunakan, getaran dengan modul getar dan arduino sebagai terapi.
“Bahkan, stres juga mampu menyebabkan beberapa masalah pada tubuh yang sebenarnya sepele, tapi cukup mengganggu,” ungkap Dicky Marcellino, salah satu anggota kelompok.
Ketika seseorang merasakan stres, tubuh membacanya sebagai sebuah serangan atau ancaman. Seseorang melindungi diri, tubuh akan memproduksi berbagai hormon stres, seperti adrenalin, kortisol, dan norepinefrin.
“Peningkatan hormon pada tubuh penyebab stres ini membuat jantung menjadi berdetak kencang, karena denyut jantung yang semakin meningkat, napas jadi lebih cepat dan singkat, otot-otot menegang, tekanan darah naik, mudah cemas, sulit tidur, hingga sulit berpikir jernih,” imbuh Dicky.
Hipotesis kelompok ini menyatakan, antara intensitas mendengarkan musik dan stres seseorang menggunakan metode uji Kendall’s disimpulkan, bahwa mendengarkan musik dapat menurunkan stres. (rhd)