Sidak Sungai Tanjungrejo dan Bareng, Temukan Penyempitan Oleh Bangunan & Sampah

Temukan penyempitan dan pendangkalan karena sampah. (ist)

Bacaan Lainnya

Malang, SERU.co.id – Bergerak saat hujan dari Balaikota Malang Jalan Tugu no 1 Malang, Walikota Sutiaji didampingi Sekda Kota Malang dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan melakukan sidak sungai di Kelurahan Tanjung dan Bareng.

Sidak dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari titik banjir yang terjadi kemarin untuk mendapat gambaran secara langsung di lapangan. Menyelaraskan langkah sidak Walikota, nampak hadir Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman, Camat Klojen, Camat Sukun, Lurah Tanjungrejo, Lurah Bareng dan Kabag Humas.

Penyempitan karena bangunan yang menjorok sepadan sungai. (ist)

“Saya prihatin dengan bencana banjir yang terjadi kemarin. Ketika kita tidak ramah kepada alam, maka alam akan marah,” seru Sutiaji.

Menurutnya, penyebab banjir di Tanjungrejo kemarin akibat dari air yang meluber. Di beberapa titik aliran sungai terjadi penyempitan dan juga tumpukan sedimen menyebabkan pendangkalan sungai.

Dalam sidak yang disaksikan juga oleh RW dan pengurus RT di Tanjungrejo Gang 9, menemukan faktanya bahwa genangan air (banjir, red) yang terjadi, faktor utamanya adalah penyempitan sungai oleh bangunan yang berdiri. Kondisi itu pun tidak ditampik oleh warga dan memahfumi hal itu. “Oleh karenanya, saya ijin, kalaupun nanti dilakukan normalisasi sejalan dengan program GASS yg kita gerakkan, ternyata diperlu langkah pemaprasan atau pembongkaran bangunan, maka saya minta pemahaman, dukungan dan partisipasi warga,” tegas Sutiaji.

Langkah awal tentu mendorong agar program GASS (Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen) segera dilakukan di Kelurahan Tanjungrejo, khususnya di area yang kemarin terkena banjir. Edukasi secara terus menerus tentang budaya hidup bersih perlu ditingkatkan terus.

Walikota dan Sekda temukan penyempitan dan pendangkalan karena sedimentasi. (ist)

Program GASS perlu ditindaklanjuti di lapangan. Peta Zona Drainase dan sumur injeksi harus segera disosialisasikan kepada masyarakat, agar muaranya masyarakat paham sehingga tidak akan membangun di sepadan sungai. Kerjasama untuk mensukseskan GASS dengan kolaborasi pentahelix menjadi keharusan, sehingga gerakan ini betul-betul masif, dengan perencanaan yang baik dan organisasi pelaksanaan yang rapi dari tingkat Kota, Kecamatan, Kelurahan dan sampai dengan tingkat RT/RW.

Untuk di wilayah Kelurahan Bareng, Pemkot akan menyiapkan sudetan dan juga mendorong masyarakat untuk rutin dalam melakukan kerja bakti, tidak membuang sampah sembarangan dan lebih mencintai lingkungannya.

Tak hanya sidak dan memberikan catatan, Sutiaji juga menggelar rakor mini di kedua lokasi tersebut. “Biar nggak lupa dan dapat segera tercatat sekaligus rencana langkah tindak, makanya langsung saya rapatkan bersama jajaran Sekda, Asisten, Camat dan Lurah untuk segera mendapatkan solusinya,” tandas pria penghobi badminton ini. (rhd)

disclaimer

Pos terkait