“Para pedagang diberikan fasilitas etalase, jumlahnya 100, sisanya bertahap akan dipenuhi. Semuanya sudah pindah ke pujasera, tidak boleh ada lagi penjual di luar area ini. Tolong dijaga kebersihannya,” pintanya kepada para pedagang saat berkeliling menyapa mereka.
Ia juga berharap, masyarakat bisa menikmati kuliner, sekaligus menjaga fasilitas yang ada saat berkunjung di alun-alun sebagai wahana refreshing.
Sementara, beberapa para pedagang dan pengunjung mengaku merasa senang. Pasalnya, keberadaan pujasera ini dirasa cukup nyaman.
“Alhamdulillah tempatnya nyaman. Apalagi di lantai 2 bisa menyaksikan pemandangan sekitar. Cocok buat nongkrong dan ngopi sambil menunggu anak-anak bermain,” aku Nyoto, warga Mayangan.
Saat berada di lantai 2, ada sensasi getar yang dirasakan pengunjung ketika berjalan. Namun tidak perlu khawatir, karena menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (DPUPR Perkim), Setiorini Sayekti, konstruksi lantai atas tidak rigid seperti beton, melainkan baja.
“Bisa kami pastikan aman, karena desain dan pembangunannya sudah melalui analisa tim tenaga ahli dari ITS. Kapasitasnya bisa sampai enam ratus orang,” urainya. (adv/dra/rhd)
Baca juga:
- Kuasa Hukum Ungkap Temuan Baru, Polda Metro Telusuri Jejak V dan Aktivitas Terakhir Arya Daru
- Anita Dewi Dipecat Usai Kasus Tumbler Viral, Dianggap Tidak Sesuai Nilai Perusahaan
- Pemerintah Kerahkan Bantuan ke Aceh Sumut dan Sumbar, Korban Banjir Terus Bertambah
- Kota Batu Jadi Tuan Rumah Pasar Rakyat Ultra Mikro 2025
- Sketsa Jalanan Angkot-Trans Jatim, Antara Suka Duka, Realita dan Solusi








