Berdasarkan keterangan korban, hal tersebut bermula saat terduga pelaku menanyakan siapa pelaku yang merusak kursinya. Namun ada salah satu murid yang menunjuk korban yang tengah bermain handphone dan tak tahu apa-apa.
Tanpa basa-basi, remaja berperawakan mungil tersebut spontan dibanting oleh DS. Kepalanya lebih dahulu mendarat di lantai, setelah tergeletak ditendang di bagian alat vitalnya.
Indah mengaku, pihak keluarga DS sudah meminta damai kepada keluarganya. Namun, dirinya masih tidak terima dengan apa yang menimpa keponakannya tersebut.
“Saya tidak mau, karena (keponakan) sudah cedera fisik dan tidak mau sekolah lagi. Meski sekolah sudah ada mediasi, tapi tidak ada kejelasan dihukum atau apa gitu, tidak ada. Makanya bikin laporan,” paparnya.
Kasat Reskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro membenarkan, pihaknya telah menerima laporan penganiayaan tersebut.
“Ya betul mbak,” jawab Iptu Wahyu, melalui pesan singkat kepada SERU.co.id. (ws6/rhd)
Baca juga:
- Tekan Kecelakaan, Puluhan Banner Himbauan Keselamatan Dipasang di Jalan Wisata TNBTS
- Pemkot Malang Perkuat Urban Farming Terintegrasi untuk Tekan Angka Stunting
- Wali Kota Batu Dorong Kolaborasi Kuat dengan PERADI untuk Akses Keadilan Merata
- Perkuat Atlet dan Sport Tourism, Wali Kota Nurochman Resmi Buka Batu Futsal League 2025
- PTPN 1 Regional 5 Klarifikasi KTP Pekerja Borongan Berstatus Karyawan BUMN








