Malang, SERU.co.id – Ribuan Aremania dari berbagai koordinator wilayah (Korwil) di Kota Malang turun ke jalan menggelar aksi damai, Minggu (20/11/2022). Aksi ini dilakukan sebagai simbol gerakan usut tuntas Tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban.
Seperti yang terlihat di sisi barat Kota Malang. Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Oyonid Bergerak (Dinoyo Bergerak, red) menggelar aksi corteo dari Jalan Tata Surya menuju Jalan Soekarno Hatta. Salah satu Aremania yang enggan disebutkan namanya mengatakan, gelaran aksi damai ini sebagai respon terhadap lambannya proses hukum Tragedi Kanjuruhan.
“Kami memandang proses hukum saat ini sangat lemah, lamban dan macet. Dari keenam tersangka yang telah ditetapkan, kami rasa sangat kurang,” seru pria yang diduga sebagai salah satu koordinator dalam aksi tersebut.
Ia pun menambahkan, selama 40 hari pasca Tragedi Kanjuruhan tersebut pihaknya menahan tidak menggelar aksi dengan skala besar. Pasalnya, dalam masa tersebut merupakan masa duka bagi seluruh Aremania atas jatuhnya 135 korban jiwa.
Berkaitan dengan kondisi lalu lintas di Kota Malang yang lumpuh akibat aksi itu, dirinya selaku Aremania memohon maaaf atas ketidaknyamanan tersebut. Namun terlepas dari itu, aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas macetnya proses hukum yang belum memberikan keadilan.
“Sebelumnya kami mohon maaf, karena aksi ini menimbulkan kemacetan. Namun bagaimana lagi, ini bentuk sikap kita terhadap macetnya hukum. Kami menuntut keadilan bagi korban, bagi Aremania,” tegasnya.
Tidak hanya di Dinoyo, aksi damai tersebut juga terlihat di Kelurahan Arjosari Kecamatan Blimbing. Ratusan Aremania juga menggelar aksi serupa di lintas utara Kota Malang tersebut. Aremania pun memadati jalanan sembari bernyanyi dan menyuarakan aspirasinya menuju Fly Over Arjosari.
