Sementara itu, ayah Brigadir J menyampaikan, keluarganya terpukul dengan tuduhan sebagai pelaku pelecehan seksual yang diberikan kepada anaknya. Menurutnya, belum ada proses atau putusan pengadilan atas kasus tersebut.
“Saya sampaikan hari ini saya perhatikan di luar sana telah memvonis tak secara kehakiman bahwa anak ini bersalah. Ini pukulan berat, ada pepatah mengatakan fitnah lebih kejam dari pembunuhan,” kata Samuel.
Tak luput, Samuel juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Menkopolhukam yang telah menerima kedatangan pihaknya.
“Terima kasih kami ucapkan pada Menko Polhukam yang bersedia menerima kami. Kami sampaikan hal yang di kami tentang proses hukum anak kami Josua,” ujarnya.
Brigadir J tewas dalam baku tembak antar anggota polisi di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada awal Juli lalu. Kasus ini melibatkan anggota polisi lainnya yaitu Bharada E. Pihak Bareskrim Polri, Kompolnas, dan Komnas HAM terjun menyelidiki kasus ini karena dinilai memiliki banyak kejanggalan. (hma/rhd)
Baca juga:
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan
- Polres Batu Aksi Pasang Stiker Call Center 110 Di Lokasi Strategis Demi Pelayanan Cepat
- Polisi Dalami Motif Pengeroyokan Pelajar SMKN 4 Malang Diduga Kesalahpahaman
- Seorang Lansia di Tumpang Tewas Terbakar di Dalam Rumahnya
- Gaji ke-13 untuk ASN dan Pensiunan Cair Mulai 2 Juni 2025