Kedelai Hitam Balitkabi Miliki Kandungan Protein Tinggi

Produk olahan kedelai Detam 1 Datam 2 - Kedelai Hitam Balitkabi Miliki Kandungan Protein Tinggi
Produk olahan kedelai Detam 1 Datam 2.

Malang, SERU.co.id – Badan Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi) Malang, Jawa Timur melahirkan kedelai hitam sebanyak empat generasi. Biji yang kerap digunakan untuk bahan baku kecap tersebut memiliki banyak khasiat untuk kesehatan dan juga perekonomian. Dari keempat varietas turunan tersebut terdapat dua jenis yang memiliki nilai protein yang tinggi.

Peneliti Balitkabi Moch Muchlish mengatakan, terdapat empat varietas kedelai hitam yang mereka miliki.

Bacaan Lainnya

“Kedelai hitam ada empat generasi, tetapi proteinnya yang sangat tingginya dream satu dan dream dua,”seru Moch Muchlish.

peneliti balitkabi moch muchlish. ws6
Peneliti Balitkabi Moch Muchlish. (foto ws6)

Selain untuk memenuhi kebutuhan produsen kecap manis, kualitas kedelai Balitakabi juga diprioritaskan seperti yang terkandung dalam Detam satu, terdapat kandungan protein yang mencapai 45,36 persen bk. Dengan perolehan hasil panen mencapai hingga 3,45 ton per hektarnya.

Sedangkan Detam dua,  memiliki ukuran biji sedang, protein mencapai 45,58 persen bk. menjadi varietas kedelai hitam dengan kandungan protein sangat tinggi dibandingkan varietas lainya. Selain memiliki banyak manfaat, varietas tersebut juga sangat ikut membantu dalam perkembangan ekonomi. 

“Sudah kami kerjasamanya dengan produsen kecap yang ada di Probolinggo, namanya Kipas Sate dan ini sudah ekspor ke Belanda,” jelasnya.

Tak hanya protein yang baik bagi tubuh dan juga mencegah stunting, varian yang dilepas sejak 2008 itu, juga memiliki kandungan anti oksidan yang sangat bagus guna melindungi sel-sel dari paparan radikal bebas.

Sedikit informasi, kedelai hitam yang memiliki kandungan protein, serat dan kandungan gizi lainnya, juga sangat baik sebagai bahan makanan fungsional terutama pada penderita DM (diabetes melitus) dan hiperlipidemia. Kedelai hitam telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan dengan berbagai metode pengolahan, seperti kecap, minuman bubuk, susu dan lain sebagainya. (ws6/ono)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait