Cak Ngowos, sapaan akrabnya mengatakan, patung yang dibuat komunitasnya lebih mengandung unsur sosialisasi kepada masyarakat. Pesan yang disampaikan adalah, sampah bisa dipergunakan dan bisa dipilah. Dengan demikian, istilah pilah sampah dari rumah bukan hanya jadi ucapan dan tulisan saja.
“Tapi ini kita tindak lanjuti oleh masyarakat. inilah contohnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Manager pemasaran Kaliwatu Rafting, Wawan Darmawan yang juga ditemui di lapangan mengaku ikut serta dalam kegiatan peduli sampah ini. Patung yang dibuat operator wisata arung jeram di kawasan Pandanrejo ini berbentuk seorang manusia yang sedang memikul perahu rafting lengkap dengan dayungnya. Diakui pihaknya sengaja membuat patung dengan model seperti itu, sekaligus bertujuan untuk promosi wisata rafting tempatnya.

“Ya karena tempat kami adalah wisata rafting, sengaja kami buat patung manusia yang sedang memikul perahu seakan-akan baru keluar dari sungai,” pungkasnya. (dik/mzm)
Baca juga:
- Wali Kota Nurochman: Musda VI PKS Kota Batu, Dorong Kolaborasi untuk Kemajuan Daerah
- Pimpin Patroli Gabungan, Wali Kota Eri Cahyadi Pastikan Surabaya Aman dan Kondusif
- Dibanjiri Wisatawan Saat Libur Panjang, Polisi Lakukan Pengamanan di Sejumlah Tempat Wisata
- Ungkap Dugaan Kebocoran Pendapatan, DPRD Kota Malang Usulkan Audit Retribusi Pasar
- Dishub Sebut Arus Lalin Melonjak 10 Persen, Dampak Libur Panjang dan Awal Kuliah