Barisan Patung Manusia Sampah Berjejer di Depan Balai Kota Among Tani Batu

Barisan patung yang bejejer di depan Balai Kota Among Tani Batu. (dik) - Barisan Patung Manusia Sampah Berjejer di Depan Balai Kota Among Tani Batu
Barisan patung yang bejejer di depan Balai Kota Among Tani Batu. (dik)

Batu, SERU.co.id – Wajah kawasan sepanjang Jalan Panglima Sudirman atau tepatnya di depan Balai Kota Among Tani Batu mendadak berubah. Pasalnya, di pinggiran jalan tepi trotoar, ditempatkan ratusan buah patung manusia yang terbuat dari sampah. Karya ini merupakan kegiatan warga Batu bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Batu, Aries Setiawan ditemui SERU.co.id di taman bunga Balai Kota Among Tani mengatakan, karya patung manusia dari sampah ini murni buatan dari seniman. Tidak hanya itu, namun warga Kota Batu juga ikut membuat patung sampah sebagai wujud kepedulian terhadap kebersihan lingkungan hidup. DLH Batu mengklaim acara seperti ini belum pernah dilaksanakan di Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Ini adalah Event originalnya warga Kota Batu. belum ada yang menyamai di tempat kita kecuali pernah sekali di Amerika. Tapi momennya cuma sekali,” serunya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengolahan Persampahan dan Pengurangan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Verdian Budi menjelaskan, patung yang dibuat oleh warga kebanyakan terbuat dari sampah plastik yang sudah tidak bisa didaur ulang lagi atau sudah tidak bisa diperjualbelikan. Sebab plastik tersebut tercampur dengan bahan aluminium foil.

“Ke depan kita berharap produsen produk yang bungkusnya terbuat dari aluminium foil bisa turut meramaikan kegiatan ini, sebagai wujud kepedulian terhadap sampah yang dihasilkan dari produknya,” jelasnya.

Pengunjung bisa melihat barisan patung manusia sampah ini ada yang berbentuk mirip wayang orang, mirip peri kupu-kupu, bahkan ada juga yang lebih mirip dengan makhluk astral. Namun ada juga yang bentuknya seperti petugas penyapu jalan. Patung ini memang sengaja dibuat khusus oleh komunitas yang menamakan dirinya Relawan Cinta Lingkungan (RCL).

“RCL itu adalah Relawan Cinta Lingkungan. Kami adalah tim penyapuan jalan. Ada sekitar 100 patung yang kami buat, bentuknya adalah orang sedang membersihkan jalan,” ujar Rudi Eko Prasetyo, Ketua RCL Batu.

Ketua RCL Batu dan Kabid P3LB3 DLH Batu. (dik) - Barisan Patung Manusia Sampah Berjejer di Depan Balai Kota Among Tani Batu
Ketua RCL Batu dan Kabid P3LB3 DLH Batu. (dik)
disclaimer

Pos terkait