“Permainannya secara manual karena selain informatif kita juga ingin anak-anak bisa lepas dari handphone, tapi kalau untuk akses sejarahnya lewat hp,” sambungnya.
Namun sayangnya permainan yang lahir sejak 2021, dengan keunggulan belajar sambil bermain tersebut masih dalam tahap penyempurnaan dan pengembangan sehingga belum dapat diakses oleh masyarakat.
“Ini masih prototype jadi masih dicoba dan lebih dikembangkan, aplikasinya juga belum ada di playstore. Dilihat dari desain kartunya juga pop culture jadi enggak ketinggalan jaman. Enggak cuma main kartu tapi juga kreatif dan menimbulkan rasa nasionalisme bagi anak-anak,” tutupnya. (ws6/ono)
Baca juga:
- Tekan Kecelakaan, Puluhan Banner Himbauan Keselamatan Dipasang di Jalan Wisata TNBTS
- Pemkot Malang Perkuat Urban Farming Terintegrasi untuk Tekan Angka Stunting
- Wali Kota Batu Dorong Kolaborasi Kuat dengan PERADI untuk Akses Keadilan Merata
- Perkuat Atlet dan Sport Tourism, Wali Kota Nurochman Resmi Buka Batu Futsal League 2025
- PTPN 1 Regional 5 Klarifikasi KTP Pekerja Borongan Berstatus Karyawan BUMN








