Kesdam V Ajak Masyarakat Segera Vaksinasi Booster

Kakesdam V/Brawijaya, Kolonel CKM dr. Yanuar Fitriadi. (ws4) - Kesdam V Ajak Masyarakat Segera Vaksinasi Booster - Setelah Vaksin Primer Antibodi Turun
Kakesdam V/Brawijaya, Kolonel CKM dr. Yanuar Fitriadi. (ws4)
Setelah Vaksin Primer Antibodi Turun

Malang, SERU.co.id – Rendahnya capaian vaksinasi booster di Kota Malang saat ini, hanya mencapai tujuh persen dan tidak sebanding dengan pemberian vaksin primer yang melebihi angka nasional 90 persen. Untuk itu Kakesdam V/Brawijaya, Kolonel CKM dr. Yanuar Fitriadi mengajak masyarakat untuk segera vaksin booster. Dengan vaksinasi lengkap hingga tiga kali,  masyarakat sehat, ekonomi akan pulih dan ketahanan negara menjadi kuat.

Beberapa faktor yang berperan sehingga masyarakat tidak segera vaksin booster yakni merasa sudah tenang dengan covid, Rumah Sakit (RS) sudah longgar, mobilitas mobil ambulance menurun. Sehingga merasa tidak penting untuk vaksin, padahal booster berguna meningkatkan antibodi tubuh ketika daya tahan tubuh seseorang sudah turun setelah vaksinasi satu dan dua.

Bacaan Lainnya

“Secara teori kesehatan akan ada penurunan dari vaksin yang telah dimasukkan, apalagi vaksin untuk virus. Sama dengan covid, beberapa lama maka bisa terjadi penurunan daya tahan tubuh setelah dia mendapat vaksinasi satu dan dua,” jelas Kolonel CKM dr. Yanuar Fitriadi.

Oleh karena itulah Pemerintah mencanangkan vaksinasi booster atau ketiga, harapannya pada saat antibodi turun, ketika diberikan rangsangan akan naik lagi. Hal ini yang harus diketahui dan disadari masyarakat untuk segera vaksin booster.

“Capaian dosis satu dan dua sudah bagus, 90 persen dari 31 juta sasaran. Kota Malang masih 55 persen, kurang 5 persen lansia yang dosis dua, belum yang booster. Ini problem yang harus diberikan kesadaran pada masyarakat,” tambahnya.

Hingga saat ini, Kesdam sudah melakukan vaksinasi booster 1,5 jutaan orang. Secara nasional, Jawa Timur angkanya memang tinggi, nomor dua setelah Jawa Barat namun capaiannya masih rendah, sekitar 5-7 persen.

“Kalau booster lansia masih jauh, jadi peran media diharap dapat memberikan informasi tentang pentingnya melaksanakan booster jadi tidak ada vaksinasi virus yang bisa bertahan seumur hidup,” jelasnya.

Disinggung banyak yang mengeluhkan takut booster, Yanuar menjelaskan, vaksinasi merangsang pembentukan antibodi, ada antigen yang dimasukkan, ada daya tahan untuk pertahanan. Dalam respon pasti terjadi reaksi, ada yang lemas, meriang, bahkan nafsu makan bertambah, namun  sifatnya hanya sementara saja.

“Ada yang cuma beberapa jam, satu hari, tiga hari, memang reaksinya individual. Kesdam sudah melaksanakan vaksinasi 4,5 juta orang yang divaksin, sampai sekarang aman,” imbuhnya. (ws4/ono)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait