Malang, SERU.co.id – Siapa yang tidak kenal Waldjinah, penyanyi spesialisasi keroncong Jawa, hingga dijuluki ‘Ratu Keroncong’. Dalam lawatannya ke Kota Malang, Waldjinah mengunjungi Museum Musik Indonesia (MMI), dan merasa senang karena piringan musiknya masih tersimpan rapi.
Waldjinah mengungkapkan, ucapan terima kasih atas apresiasi dan merasa haru karyanya telah disimpan di MMI. Total musik yang dinyanyikan kurang lebih 1.700 lagu. Akan tetapi musik yang dimasukkan kaset piringan hanya berjumlah 200 buah.
“Kulo matur nuwun sanget, terima kasih sekali masih disimpan plat-plat (piringan hitam) saya,” seru Waljinah, ditemui di MMI yang berada di Jalan Jalan Nusakambangan No 19 Kota Malang, Selasa (1/3/2022).
Ia bercerita, mulai menyanyi sejak masih usia belia, sekitar tahun 1959 di Lokananta dengan album ‘Kembang Kacang’. Akan tetapi rekamannya berada di Radio Elshinta Jakarta, mulai awalnya di Singapura dan kemudian di Indonesia.
“Umur saya baru 12 tahun, masih SMP. Lagu yang paling berkesan atau hits adalah Walang Kekek tahun 1969 sampai 1970-an awal,” ungkap penerima anugerah seni dari Yayasan Musik Hanjaringrat di Surakarta.
Ditanya soal kesibukan, Waldjinah mengaku, saat ini mengisi waktu bersama keluarga besar. Karena sebelumnya jatuh sakit hingga vakum untuk mengajar keroncong.
“Sekarang tinggal momong cucu, buyut. Cucu saya 8, buyut saya 6. Buyut saya 4 laki semua,” paparnya.
Senada, ikut mendampingi Waldjinah, anggota DPR RI Dapil V Jawa Tengah, Drs Mohamad Toha SSos MSi mengungkapkan, kunjungan ini untuk melestarikan keroncong dan langgam. Sebelumnya telah mempodcast Waldjinah, karena dirinya peduli dengan budaya.
“Saya kemarin selain mempodcast Bu Waljinah, Pak Anom Suroto, Endah Laras, Bagong Darmono. Pokoknya budayawan-budayawan yang ada disekitar Solo Raya, termasuk tidak kalah penting dan utama adalah Ibu Waljinah,” ungkap Toha.
Menurutnya, beliau adalah legendaris satu-satunya ratu keroncong yang tentu tidak ada gantinya. Beliau konsen di langgam dan keroncong, dengan ada campur sari sedikit, ada pop sedikit bersama Chrisye. Pihaknya kemarin mempodcastnya dan ada info kalau di Malang masih tersimpan koleksi karya Waldjinah.
“Dari sini katanya ada beberapa karya beliau. Karya piringan hitam dan kaset yang ada di sini. Beliau nadzar ketika saya podcast untuk sowan datang kesini, dan niliki (merasakan, red) itu apa yang dipunyai Bu Waljinah,” ungkapnya.
Lain halnya, Ketua MMI, Hengki Herwanto, merasa senang dan mendapat kehormatan atas kunjungan ‘Ratu Keroncong’. MMI ikut mendokumentasikan beberapa kaset dan piringan hitam yang masih terawat dengan baik.
“Total secara pasti belum menghitung ya, perkiraan 50 sampai 75 buah koleksi,” ungkap Hengki Herwanto.
Soal koleksi yang paling susah, pihaknya belum tahu persis. Akan tetapi yang pasti karya ‘Kembang Kacang’ masih akan dicek kembali. Kedepan, MMI akan meminta izin mendigitalisasi sekaligus mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti banjir maupun kebakaran.
“Ada rencana kesana, tapi belum kita detailkan. Secara fisik kami akan memperbaiki cover, karena ada yang sudah robek dan aus. Kita akan buat duplikatnya,” pungkasnya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas, Polres Malang Pasang Rambu dan Papan Peringatan Jalur Rawan
- ASN di Batu Cabuli Keponakannya Sejak Kelas SMP
- dr Nur Rochmah Jabat Direktur RSUD Kanjuruhan Setelah Kosong Lima Tahun
- Rakor Bersama Panitia Karnaval Desa Giripurno, Polres Batu Tegaskan Larangan Sound Horeg
- 390 Koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang Resmi Diluncurkan, Bupati Berharap sebagai Penguat Ekonomi Daerah