Malang, SERU.co.id – Meski peningkatan kasus covid-19 bertambah, tapi Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencoba membersamai berbagai aktivitas ekonomi di semua lini. Penerapan penggunaan Aplikasi PeduliLindungi harus kembali digunakan sebagai bentuk langkah preventif.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta kepada Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Sebagai organisasi yang memayungi usaha di bidang restoran, hotel, agar menerapkan Aplikasi PeduliLindungi, selain prokes ketat.
“Tim dari masing-masing kabupaten dan kota bersama PHRI akan berkoordinasi lebih detail. Tolong pengawasan dan pelaksanaan PeduliLindungi diketatkan kembali,” seru Khofifah Indar Parawansa, dalam kunjungannya ke RSL Idjen Boulevard, Selasa (8/2/2022).
Pemprov Jatim tidak pada posisi menutup tempat-tempat restoran, wisata dan lainnya. Tetapi PeduliLindungi harus ada pengawasnya supaya pendisiplinan aktifitas di tempat wisata, hotel, restoran dan fasilitas umum, dalam monitoring prokes yang ketat.
“Memang harus menjaga disiplin protokol kesehatan yang lebih ketat lagi. Karena memang di beberapa tempat hasil evaluasi kemarin sore dengan Menko Marves, sebagai koordinator PPKM wilayah Jawa-Bali, ada penurunan prokes,” ujarnya.
Perempuan yang pernah menjabat Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan ke-5 pada Kabinet Persatuan Nasional era pemerintahan Presiden Gus Dur ini menambahkan, pelonggaran penerapan Aplikasi PeduliLindungi sangatlah riskan.
Padahal, alat tersebut sebagai bentuk promotif preventif PeduliLindungi di tempat-tempat fasilitas umum, fasilitas sosial, tempat rekreasi, perhotelan, dan restoran. Pihaknya meminta, atas arahan dari pemerintah pusat kepada bupati dan walikota untuk bersama-sama berkomitmen.
“Evaluasi dari Kepala BNPB rupanya cukup signifikan. Pelonggaran dari pengawasan PeduliLindungi di titik-titik strategis ini,” ujar perempuan yang pernah menjabat Menteri Sosial Kabinet Kerja (2014–2018).
Seperti sebelumnya, ada pasutri yang diduga terpapar virus covid-19 melakukan plesiran hendak ke Pulau Dewata. Bukannya menjalani isolasi mandiri di rumah, akan tetapi berbelanja di salah satu swalayan modern di Kota Malang. Ditemukan saat sidak Walikota Malang, toko modern ini tidak menerapkan PeduliLindungi. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim
- Lansia Dilaporkan Hilang Hanyut di Sungai Metro Ditemukan Selamat di Pakisaji
- Bupati Malang Sebut Munas VI APKASI 2025 Wadah Strategis Kuatkan Pembangunan Nasional
- Ratusan Travel Merugi Miliaran Usai Visa Haji Furoda Tak Kunjung Terbit
- Zia Ulhaq Nilai Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dorong Pemerataan Pendidikan