Malang, SERU.co.id – Kasus terkonfirmasi positif pekan kemarin mengalami kenaikan setelah salah satu sekolah di Jalan Bandung terpapar hingga merembet ke siswa dan gurunya. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dan Forkopimda Kota Malang berkomitmen menegakan prokes.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto SIK MSi menjelaskan, dalam Apel Gelar Pasukan ‘Pamor Keris’ (Patroli Motor Penegakan Protokol Kesehatan di Masyarakat) Wilayah Kota Malang, ada ratusan personel yang bakal diterjunkan.
“Personel ada dari Polresta, Kodim, Pemkot melalui Dishub, Satpol PP, Brimob ada 380 personel yang kita turunkan,” seru Kombes Pol Budi Hermanto, di halaman Balaikota Malang, Senin (24/1/2022).

Buher, sapaan akrabnya mengaku, tujuan tidak melakukan penyekatan. Namun menekankan pada prokes pada kegiatan kerumunan banyak. Sebab beberapa minggu terakhir kasus Covid-19 di Kota Malang naik.
Update saat ini, ada 82 kasus harian yang sebelumnya diangka 45. Buher berharap, masyarakat harus patuh prokes, lalu kegiatan yang mengundang banyak orang bagi panitia untuk segera berkomunikasi dengan Satgas Covid atau Polresta.
“Jadi tidak serta merta tidak memberi izin. Jika kegiatan baik, maka batas waktu dan massa akan diterapkan, terutama dengan PeduliLindungi,” terang lulusan Akpol 2000 berpengalaman dalam bidang reserse ini.
Senada Walikota Malang, Drs H Sutiaji menjelaskan, inisiasi Kapolda kerjasama Pangdam V Brawijaya yang diteruskan oleh Polresta Malang Kota ini sangat luar biasa. Bagaimana bisa mengendalikan penyebaran varian Covid-19 yang baru Omicron. Dimana jauh lebih cepat penyebarannya dibanding Delta.
Menurut Sutiaji, mengulang memori pengalaman dan ingatan pada situasi penuh-penuhnya kasus terkonfirmasi positif. Termasuk merebaknya varian Delta di bulan Juni hingga akhir Desember cukup banyak yang terpapar.
“Sehingga jangan sampai itu terjadi lagi, maka harapannya protokol kesehatan tetap dikuatkan,” jelas Sutiaji.
Dari analisa Pemkot Malang, ada indikasi di liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) banyak orang yang sudah mencuri start walaupun dilarang pulang. Sehingga mobilitas orang luar biasa, ditambah kesadaran masyarakat terhadap prokes sudah mulai kurang.
Sutiaji menjelaskan, mengutip dari angka survei Kementrian Kesehatan (Kemenkes) total dari 92,7 sekian persen menjadi 92,4 sekian ada penurunan. Maka dari itu, Pemkot menggandeng Forpimda, bahkan sekarang ada Forpimda plus.
“Dari Brimob masuk, Denpom juga sudah menjadi satu kesatuan untuk mengingatkan diantara kita semua,” ungkap politisi partai berlambang bintang mercy ini. (jaz/rhd)
Baca juga:
- OJK Malang Cabut Izin Usaha PT BPR Dwicahaya Nusaperkasa Batu
- Diplomat Kemlu Arya Daru Sempat Naik ke Rooftop dan Ponsel Belum Ditemukan
- Konflik Bersenjata Hari Kedua Thailand–Kamboja Semakin Memanas dan Terbuka
- Pelaku Penganiayaan Ayah dan Anak di Situbondo Berhasil Dibekuk
- Hasto Kristiyanto Divonis 3,5 Tahun Penjara dalam Kasus Suap PAW Harun Masiku