Dewan Kaji Ulang Lokasi Pembangunan Cold Storage di Dadaprejo Batu

Anggota Komisi C DPRD Kota Batu, Sujono Djonet. (ws3) - Dewan Kaji Ulang Lokasi Pembangunan Cold Storage di Dadaprejo Batu
Anggota Komisi C DPRD Kota Batu, Sujono Djonet. (ws3)

Batu, SERU.co.id – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu tahun ini akan membangun sebuah cold storage, sebuah tempat penyimpanan hasil-hasil pertanian. Namun, rencana pembangunan cold storage tersebut masih menyisakan permasalahan. Pasalnya, anggota Komisi C DPRD Batu menilai, lokasi Dadaprejo yang bakal dibangun proyek tersebut harus dikaji ulang karena kurang cocok penempatannya.

Anggota Komisi C DPRD Kota Batu Sujono Djonet mengatakan, pihaknya selalu setuju dengan program pembangunan yang menunjang pertanian di Kota Batu. Soal cold storage, fraksi Nasdem ini hanya mempermasalahkan penempatannya. Tentu saja hal ini didasari dengan beberapa alasan.

Bacaan Lainnya

“Kita setuju dengan program penunjang pembangunan pertanian di Kota Batu. Kita tidak ada kata menolak, DPRD itu selalu mendukung program yang kaitannya dengan sektor pertanian. Tetapi yang namanya cold storage, kita bukannya tidak setuju dengan cold storagenya, tapi tidak dengan penempatannya,” seru Sujono Djonet.

Juned, panggilan akrabnya, mempertanyakan, lokasi Dadaprejo yang bakal dibangun cold storage ini, sudah sesuai dengan kebutuhan daerah dan kebutuhan pertanian. Apalagi anggaran yang akan digunakan untuk membangun tersebut dinilai tidak sedikit.

“Secara fungsi adalah alat penyimpan dan menampung hasil-hasil pertanian, supaya sirkulasi hasil pertanian ini terkontrol, sehingga stabil harganya. Apa tidak sebaiknya ada di sebuah kawasan yang memang sudah disiapkan terkait industri pertanian. Sehingga cost (biaya, red) transportasi dari tempat panen ke coldstorage tidak membengkak,” ungkapnya.

Ketua DPD Nasdem Kota Batu ini pun berharap, selain cold storage, di kawasan yang sama juga ada industri pertanian lainnya. Semisal  pengalengan buah atau  pengolahan sayur.

“Kalau kita mau menuntaskan permasalahan pertanian, ya harus betul-betul tuntas. Jadi tidak ada istilah barang tidak laku, karena sudah menjadi kemasan atau produk lain. Tidak ada cerita tomat busuk karena diolah jadi saos, tidak ada sawi busuk karena jadi asinan, dan tidak ada apel busuk karena jadi jus,” cetusnya.

Rencana pembangunan cold storage di Desa Dadaprejo itu, juga berdampingan dengan lokasi rencana dibangunnya SMP Negeri 7 Batu. Hal ini juga menjadi sorotan dewan, khususnya Komisi C, yang mempertanyakan bolehkah lembaga pendidikan berdampingan dengan tempat bisnis. 

“Disitulah yang sebenarnya kita pertanyakan, apakah kawasan pendidikan itu layak ditempatkan, bersandingan dengan titik bisnis. Lalu apakah jalannya tidak bertambah macet, karena ketambahan beban jalan. Dengan adanya kendaraan yang lalu-lalang membawa hasil pertanian di daerah Junrejo,” ujarnya.

Sujono mencoba memberi alternatif solusi lain, yaitu dengan mensinkronkan pasar sayur dengan keberadaan cold storage.

“Kita barusan membangun pasar sayur, tetapi saya lihat, pedagangnya di sana juga belum bergairah. Bisa enggak, misalnya pasar sayur itu disinkronkan dengan cold storage. Kalaupun ada desa keberatan, saya rasa itu cuma masalah komunikasi, jika dampaknya ke masyarakat bagus, saya rasa tidak akan ada yang menolak,” pungkasnya. (ws3/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait