Banyuwangi, SERU.co.id – Misteri motif pembongkaran puluhan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Sawahan, RW 002, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, akhirnya terkuak.
Bahkan pembongkaran makam tersebut sempat di unggah di Facebook dan grup-grup WhatsApp dan viral. Padahal, faktanya tidak seperti itu.
Agar tidak menjadi konflik di desanya. Kepala Desa (Kades) Yosomulyo, Joko bersama perangkat desa serta tiga pilar desa langsung mendatangi TPU tersebut, untuk mengetahui duduk permasalahannya. Setelah mendapat keterangan dari warga yang ada di TPU. Kepala Desa dan tiga pilar desa Yosomulyo langsung mengerti dan meluruskan masalah ini.
“Saat saya pertama kali mendapat laporan ada pembongkaran makam, saya langsung kaget. Makanya saya bersama tiga pilar langsung bergerak mendatangi TPU,” ujar Joko saat dikonfirmasi SERU. co.id, Selasa (7/9/2021) siang.

Ternyata, sambung Joko apa yang digembar-gemborkan di beberapa mass media tidak ada benarnya sama sekali. Pasalnya apa yang diberitakan itu tidak sesuai dengan faktanya.
“Fakta yang benar, warga Dusun Sawahan secara spontanitas membenahi makam yang ada dipinggir sungai tanahnya mau longsor karena tidak ada plengsengannya dan pohon-pohonan untuk penahanan tanah,” kata Joko meluruskan.
Anggota Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Desa Yosomulyo, Yunias Sugiarto sangat menyesalkan pemberitaan beberapa media online yang memberitakan adanya pengerusakan makam di TPU Sawahan tersebut.
Lantas, Yunias menceritakan saat itu dirinya bersama puluhan warga sedang menggali makam buat salah satu warga yang meninggal dunia. Melihat kondisi tanah agak miring dan mau longsor. Kebetulan di area itu banyak makam tua. Agar tanah tidak longsor masyarakat membongkar makam tua untuk dijadikan penahan tanah.
“Tidak ada pembongkaran atau pengerusakan makam. Yang ada itu warga bergotong royong untuk membenahi tanah makam agar tidak longsor. Jujur mas, saya sangat menyesal dengan berita yang sudah beredar itu,” sungut Yunias.
Yunias berharap, agar dinas terkait mau membangun plengsengan sungai yang ada disekitar TPU Sawahan, agar tidak terjadi longsor.
“Saya mohon, pemerintah kabupaten membangun saluran irigasi yang ada disekitar TPU ini,” harapnya.
Terpisah, Kapolsek Gambiran, AKP Sunarko mengatakan isu adanya pengerusakan atau pembongkaran makam yang diberitakan mass media online itu tidak benar.
“Wah, tidak benar itu. Yang benar, warga bergotong royong untuk membenahi makam yang tanahnya mau longsor,” kata AKP. Sunarko.
Kapolsek Gambiran menuturkan, dikarenakan pembenahan tanah makam itu tidak di koordinasikan terlebih dahulu, sehingga terjadi miss komunikasi.
“Kejadian ini murni miss komunikasi saja. Dan sudah dilakukan mediasi di Masjid Madania. Dan seluruh warga menyadari dan saling memaafkan,” pungkasnya. (ant)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja