Malang, SERU.co.id – Pemkot Malang merencanakan safehouse baru di Rusunawa Universitas Brawijaya (UB), kawasan Dieng, Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Total kapasitas safehouse ini bisa menampung 200 bed.
Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengatakan, upaya preventif pemerintah ini melibatkan Polresta Malang Kota, Dandim, akademisi dan Satgas Covid-19 UB, dengan melakukan beberapa hal, semua aspek dan semua unsur. Termasuk menyiapkan Safehouse guna mengantisipasi lonjakan yang terjadi.
“Setelah kita tinjau, ini tinggal masuk. Ada 50 kamar, dimana per kamarnya ada 4 bed. Sehingga ada 200 bed yang akan disiapkan,” seru Sutiaji, Selasa (29/6/2021).
Dalam kunjungan itu, Walikota Malang Sutiaji ditemani jajaran Forpimda Kota Malang. Di antaranya Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto, Dandim 0833/Kota Malang Letkol Arm Ferdian Primadhona, dan Kadinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif, didampingi Rektor UB Prof Nuhfil Hanani.
Menurut Sutiaji, target Safehouse dapat ditempati secepat mungkin. Selain menyiapkan safehouse di Jalan Kawi menjadi 110 bed, karena sudah diizinkan oleh provinsi. Kedepan akan dibagi menjadi dua, ada yang untuk Pekerja Migran Indonesai (PMI) sebanyak lima hingga sepuluh kamar, karena selama ini tidak terlalu banyak.
“Selebihnya dimanfaatkan untuk pasien covid yang OTG,” beber politisi partai berlambang bintang mercy ini.
Terkait penambahan tenaga kesehatan (nakes), juga menjadi fokus Pemkot Malang. Secara teknis akan diatur oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang bekerjasama dengan Satgas Covid-19 UB.
“Kami lakukan rekrutmen juga, baik relawan atau tenaga medis dari jalur pemkot,” imbuhnya.
Pihaknya menambahkan, tempat karantina di Dieng ini tidak membatasi khusus bagi warga Kota Malang. Siapapun yang terpapar Covid-19 bisa ditampung, karena bicara kepentingan bersama. Misalnya saudara yang di Kabupaten Malang, tapi rumahnya disekitar lokasi tidak harus diisolasi di kabupaten.
Lebih jauh, Sutiaji menyebut, sekarang bukan waktunya mengkotak-kotakan lokasi karantina, namun bagaimana bekerjasama dalam misi kemanusiaan. Terlebih antara kota dan Kabupaten Malang tidak terlalu susah untuk berkoordinasi.
“Nanti kami tetep kulo nuwon (permisi, red) pada Kabupaten, jadi bukan tiba-tiba. Jangan ada yang berlebihan, karena di RSL, safehouse, RSSA berhimpitan dengan rumah warga. Insyaallah tidak ada yang dikhawatirkan,” paparnya.

Senada, Rektor UB, Prof Nuhfil Hanani mengungkapkan, begitu mendapat pesan whatsapp dari orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang, dirinya langsung merapatkan dan memutuskan. UB siap dan menyetujui niat baik Pemkot Malang.
“Ini atas dasar kemanusiaan, kita harus bekerja bersama-sama untuk mengatasi semuanya,” ungkap Prof Nuhfil.
Menurutnya, rumah isoman ini penting agar tidak menularkan. Semisal ada mahasiswa yang terkena, dan isolasi di kos-kosan tidak efektif. Apalagi Malang merupakan mahasiswa di tengah kota, sehingga mahasiswa penghuni Rusunawa UB di Dieng akan dialihkan ke rusunawa dekat kampus 1.
“Sementara mereka kami pindah ke asrama yang di Jalan Veteran,” tandasnya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Babinsa Kedungkandang Dampingi Petani Tlogowaru Panen Raya Padi
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim
- Lansia Dilaporkan Hilang Hanyut di Sungai Metro Ditemukan Selamat di Pakisaji
- Bupati Malang Sebut Munas VI APKASI 2025 Wadah Strategis Kuatkan Pembangunan Nasional
- Ratusan Travel Merugi Miliaran Usai Visa Haji Furoda Tak Kunjung Terbit