• Kuatkan Destinasi Wisata Malang Raya
Kota Malang, SERU
Setelah sekian waktu ujicoba dalam beberapa even, akhirnya Walikota Malang, Sutiaji, meresmikan kawasan Jalan Basuki Rahmat atau yang akrab disebut Kayutangan sebagai “Ibu Kota Heritage” pada Jumat (30/8/2019) sore.
Pemilihan Kayutangan sebagai Ibukota Heritage, dikarenakan kawasan ini masih terdapat bangunan kuno peninggalan masa lalu. Sehingga menjadi daya tarik kekuatan dalam memperkuat salah satu sektor ekonomi kreatif yang sedang digenjot oleh Pemkot Malang. “Di Kayutangan sini sudah terbentuk Kampung Heritage karena banyaknya bangunan kuno yang masih terjaga. Dengan sedikit dipoles semakin menguatkan posisi Kayutangan sebagai Ibukota Heritage. Secara bertahap kita akan kembangkan potensi ini,” jelas Sutiaji.
Ditambahkannya, pada tahun 2020 kawasan Jalan Kayutangan akan dibuat satu arah, demi memudahkan wisatawan nyaman menikmati lokasi tersebut. Dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 16 Miliar, kawasan sepanjang jalan Basuki Rahmat ini akan disulap mulai depan kantor PLN hingga Sarinah. “Nantinya, mediannya kita geser dan kita lebarkan trotoar untuk space pejalan kaki dan display sederet karya kreatif arek-arek Malang. Selain itu, nanti ada dana dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) senilai Rp 10 M,” beber pria nomor satu di jajaran Pemkot Malang ini.
Selain sektor ekonomi kreatif, diharapkan peresmian Ibukota Heritage dapat meningkatkan sektor pariwisata sehingga mampu menarik wisatawan, baik dari mancanegara maupun sektor domestik. “Kebetulan pada tahun depan pula, Bandara di Malang akan menjadi bandara internasional. Sehingga Kayutangan berpotensi menjadi tujuan wisata internasional,” tandas politisi partai Demokrat ini.
Penanaman bibit pohon langka yang menjadi cikal penamaan suatu daerah di Malang. (rhd) Deklarasi menjaga kawasan Heritage sebagai warisan budaya yang harus dijaga. (rhd) Disambut Tari Topeng Malangan. (rhd) Pengunjung dihibur dengan musik tradisional dari penjuru Nusantara. (rhd) Pengunjung dihibur dengan musik tradisional dari penjuru Nusantara. (rhd)
Acara peresmian kawasan Kayutangan ini juga dihadiri oleh Walikota Batu, Dewanti Rumpoko, Ketua TP PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji, Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, serta Kepala OPD dan beberapa tamu undangan yang kompak mengenakan pakaian khas tempoe doloe untuk menguatkan kesan heritage yang ingin ditampilkan.
Walikota Batu, Dewanti Rumpoko, mengapresiasi diresmikannya Kayutangan sebagai wisata heritage, sehingga mampu melengkapi pariwisata di Malang Raya. Dimana Kota Batu memiliki wisata alam dan wisata buatan, Kota Malang memiliki wisata heritage dan kuliner, dan Kabupaten Malang memiliki pantai dan wisata alam yang cukup indah. “Ini sudah lengkap. Sehingga wisatawan yang datang akan lebih betah berlama-lama di Malang Raya,” ungkap Budhe, sapaan akrabnya.
Disebutkan Dewanti, jika even serupa tetap digelar pada masa mendatang, maka Kota Batu akan mengirimkan delegasi Heritage untuk berpartisipasi, seperti Hotel Kartika Wijaya dan Selecta. “Sehingga sinergi ketiga wilayah Malang Raya dengan beberapa bangunan Heritage, akan menjadi destinasi dan aset unggulan diantara kota di Jatim dan nasional,” tandas Dewanti.
Dalam kesempatan itu, Walikota Malang, Sutiaji dan Walikota Batu, Dewanti Rumpoko, didampingi Ketua DPRD sementara Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika dan Ketua Wisata Kampung Heritage, Imawan Mashuri, menanam beberapa jenis pohon langka yang sempat menghiasi beberapa wilayah dan cikal bakal daerah di Malang. Selain itu, kedua pimpinan daerah ini juga mendeklarasikan komitmen menjaga Kawasan Kayutangan sebagai kawasan warisan budaya yang harus dijaga selamanya. (rhd)