Pasuruan, SERU.co.id – Bisnis prostitusi yang masih marak di Kabupaten Pasuruan mendapat perhatian khusus dari Ketua PN Kelas 1b Bangil, AFS Dewantoro. Hal ini diketahui setelah majelis hakim PN Bangil memberikan vonis cukup mengejutkan pada sidang Tipiring yang mendudukkan dua orang mucikari asal Tretes, dengan denda Rp 15juta/orang.
AFS Dewantoro mengatakan, sanksi denda tinggi akan memberikan efek jera bagi si pelaku. “Saya tidak akan main – main soal ini,” tegas Ketua PN Bangil di ruang kerjanya, Kamis (26/11/2020) saat dikonfirmasi awak media.
Pejabat hukum Kabupaten Pasuruan yang juga sebagai Wakil Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, Kabupaten Pasuruan menghimbau, kepada masyarakat agar selalu terapkan protokol kesehatan saat keluar rumah. Ia menilai, kawasan puncak tretes berpotensi penularan Covid-19.
Ia berharap, masyarakat dan wisatawan tidak lagi melakukan praktik prostitusi ditengah pandemi. Selama ini, pihaknya melakukan koordinasi dengan Pemkab Pasuruan dan Polres Pasuruan untuk menangkap pelaku bisnis “lendir” dengan melakukan razia rutin.
Dari data yang berhasil di dapat, dua germo Sri Astuti dan Kusmintarto pada sidang tipiring telah divonis dengan denda masing Rp 15 juta oleh PN Bangil. Denda ini lebih tinggi dari denda yang sebelumnya yang hanya Rp 1 juta. Sedangkan, 16 PSK terjaring razia juga didenda dua kali lipat yakni Rp 2 juta. (tam/hen/mzm)