Malang, SERU.co.id – Beredar pesan WhatsApp Grup (WAG), dari alumni salah satu sekolah swasta yang beredar di media sosial. Isi pesan menyebut 100 orang di kawasan Taman Predator Fun Park terkonfirmasi Covid-19.
“Sekilas info Rapid test hari ini 25/11/2020 kawasan Taman Predator dan sekitarnya hasilnya 100 orang lbh positif covid 19 (dr. Ninin anakku- disertai emotion sedih, red). Ati2 rek ojo mrunu sik yo,” isi pesan tersebut.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Manager Operasional Predator Fun Park, Samuel Dwi Agus, menepis dan memberikan klarifikasi bahwa pesan itu tidak benar alias hoax.
“Tidak betul ada 100 orang yang terpapar Covid-19,” serunya, Kamis (26/11/2020).
Diakuinya, Predator Fun Park memang melakukan rapid test kepada semua karyawan dan rekanan sejumlah 127 orang. Dari 127 orang itu, ia merinci karyawan sebanyak 81 orang, 7 orang rekanan wahana, dan 39 orang rekanan pasar wisata, Rabu (25/11/2020) kemarin.
“Setelah rapid test, hasilnya hanya 3 orang yang reaktif,” terang Samuel, kembali menepis hoax 100 orang reaktif.
Samuel mengatakan, pihak manajemen Predator Fun Park telah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Batu, melalui Puskesmas Junrejo.
“Untuk hasilnya masih belum keluar, kemungkinan bisa sampai empat sampai lima hari ke depan, baru kami informasikan. Jadi, nanti kami sampaikan sesuai petunjuk dari Puskesmas Junrejo,” timpal Samuel.
Samuel mengungkapkan, pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan di Predator Fun Park sangat ketat. Sebagaimana anjuran yang diterapkan oleh Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Batu.
“Semua orang yang masuk ke wilayah Predator Fun Park, sudah melakukan protokol kesehatan dengan benar. Bahkan, masyarakat setempat 50 persen karyawan kami berasal dari warga Desa Tlekung. Maka dari itu, kami mengantisipasi soal penyebaran Covid-19 itu dengan melakukan rapid test kepada semua karyawan,” beber dia.
Disinggung langkah apa yang bakal dilakukan terkait dengan isu miring tersebut. Samuel akan berkoordinasi secara internal dengan pihak management Predator Fun Park.
“Sejauh ini yang kita lakukan adalah konfirmasi kepada yang bersangkutan. Apa motif dan tujuannya hingga menyebarkan informasi bohong itu. Selanjutnya kami koordinasikan lebih lanjut ke pihak management Predator Fun Park,” tegasnya.
Sementara itu, salah seorang pengunjung asal Kota Surabaya, Leni, mengatakan, jika masuk ke Predator Fun Park harus melalui protokol kesehatan terlebih dahulu secara ketat.
“Tadi kita diharuskan memakai masker. Kemudian oleh karyawan juga di cek suhu tubuh dengan thermo gun dan mencuci tangan di wastafel. Menurut saya sudah baik sih soal protokol kesehatan disini. Jadi aman dan nyaman kalau berwisata ke sini,” ungkap ibu dua anak ini.
Terpisah, Kepala Desa Tlekung Mardi, mengaku tidak mengetahui soal beredarnya isu miring tersebut. Menurutnya, karyawan di Predator Fun Park diketahui telah menjalani rapid test dan ada yang reaktif Covid-19.
“Kalau soal itu, kami Pemerintah Desa Tlekung memang belum tau, karena tidak ada laporan dari pihak Management Predator Fun Park. Justru yang kami tahu dari Balitjestro, kalau ada laporan rapid test yang dilakukan kepada seluruh karyawannya,” tandas Mardi. (rhd)