Sidoarjo, SERU.co.id – Sejak diguyur hujan minggu lalu, tiga desa di Kecamatan Tanggulangin diterjang banjir. Tiga Desa itu adalah Kedungbanteng, Desa Banjarasri, dan Desa Banjarpanji dengan ketinggian air 10 – 60 Cm, Kamis (05/11/2020) siang.
“Banjir beberapa titik wilayah Desa Banjarpanji, sudah terlihat susut dan nampak kering. Namun di tempat tinggal saya di Desa Kedungbanteng, masih terdapat genangan air setinggi 30 centimeter hingga 60 meter. Warga di sini sebagian berupaya melakukan peninggian, dengan menggunakan urukan sirtu agar air tidak masuk kedalam rumah,” kata Munjin Pj. Kepala Desa Banjarpanji.
Camat Tanggulangin Sabino Mariano menjelaskan, untuk Desa Banjarpanjir nampak volume air mulai surut.
Rumah yang terdampak banjir, tercatat sebanyak 630 unit. Itupun belum termasuk sarana fasilitas umum, seperti gedung sekolah (sarana pendidikan), serta sarana ibadah (musholla).
Diungkapkan Sabino, saat ini dalam perkembangan pantauan dari malam hingga sekarang. Kondisi volume air di Desa Kedung Banteng dan Banjarasri, masih belum menunjukkan penurunan volume cenderung tetap kata lain tidak ada penurunan volume air.
Upaya-upaya dalam hal penanganan yang telah dilakukan, mengoptimalkan kisdam 3 blower di Desa Banjarpanji. Mengoperasioanalkan 1 unit mesin pompa pada pintu ganepo dari Dinas PU Pengairan Kabupaten Sidoarjo. Pembuatan kisdam di pintu air di Desa Banjarasri dan di Desa Kedungbanteng yang kini masih proses pembuatan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sidoarjo. Satu unit mesin pompa air (blower) di jembatan besi di lingkungan itu, milik Penerintah Desa Kedungbanteng juga telah aktif. “Pengerukan atau normalisasi dekat kisdam menuju kalimati di Desa Penatarsewu sekaligus perbaikan tanggul avor di sekitar proyek blok jambe Desa Kedungbanteng bertujuan mengurangi beban di area sawah yang meluap ke pemukiman rumah warga Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri,” terangnya. (gus/ono)