Jakarta, SERU.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar OTT secara beruntun di dua wilayah berbeda. Di Bekasi, KPK menangkap Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, sementara di Kalimantan Selatan enam orang turut diamankan. Seluruh pihak yang terjaring OTT kini menjalani pemeriksaan intensif di Gedung Merah Putih KPK Jakarta.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengonfirmasi penangkapan Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, Kamis (18/12/2025).
“Benar, salah satunya Bupati Bekasi. Hingga saat ini pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang diamankan masih berlangsung secara intensif oleh tim penyidik KPK,” seru Budi, dikutip dari CNBC, Jumat (19/12/2025).
Penangkapan Ade Kuswara Kunang menambah daftar kepala daerah Bekasi yang terjerat korupsi. Sebelumnya, Bupati Bekasi periode 2017–2022, Neneng Hasanah Yasin, juga ditangkap KPK pada 2018. Ade sendiri merupakan Bupati Bekasi periode 2024–2029.
Dalam OTT di Bekasi tersebut, KPK mengamankan total 10 orang. Penyidik juga menyegel ruang kerja Bupati Bekasi di lantai dua Gedung Bupati. Tiga penyidik KPK datang sekitar pukul 19.00 WIB dengan menunjukkan identitas resmi.
Tak hanya di Bekasi, KPK juga melakukan OTT di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel). Dalam operasi senyap di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), KPK mengamankan enam orang. Termasuk Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) HSU dan Kepala Seksi Intelijen Kejari setempat, Kamis (18/12/2025).
Budi menjelaskan, dugaan awal dalam perkara tersebut adalah tindak pidana pemerasan. Penyidik turut mengamankan barang bukti berupa uang tunai yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Para pihak yang diamankan telah dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“KPK mengimbau seluruh pihak terkait kooperatif agar proses penegakan hukum dapat berjalan efektif. Status hukum enam orang yang ditangkap di Kalimantan Selatan akan diumumkan dalam waktu dekat,” ungkapnya. (aan/mzm)
