Tunggu Dua Pekan Lagi, Jembatan Bailey Sonokembang Siap Dilalui Kendaraan R2

Tunggu Dua Pekan Lagi, Jembatan Bailey Sonokembang Siap Dilalui Kendaraan R2 dan R4
Proses pemasangan jembatan bailey Sonokembang berlangsung selama dua pekan ke depan. (bas)

Malang, SERU.co.id – Tim teknis Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang memulai proses pemasangan jembatan Bailey Sonokembang. Pihaknya menyebut, dua pekan lagi jembatan darurat (bailey) tersebut siap dilalui kendaraan roda dua (R2).

Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto mengungkapkan, proses jembatan bailey telah berlangsung sejak pekan lalu. Proses diawali mulai perataan tanah dan penyiapan fondasi sebelum proses perakitan rangka baja dilakukan.

Bacaan Lainnya

“Proses perakitan jembatan darurat ini akan berlangsung sekitar dua minggu ke depan. Hari ini kami mulai proses perakitan struktur utama di lapangan,” seru Dandung, saat dikonfirmasi, Senin (10/11/2025).

Kepala DPUPRPKP Kota Malang menjelaskan, proses pemasangan jembatan bailey sementara. (bas)
Kepala DPUPRPKP Kota Malang menjelaskan, proses pemasangan jembatan bailey sementara. (bas)

Dandung menjelaskan, jembatan bailey akan dipasang sepanjang 30 meter lebar 6 meter, terbagi 4 meter untuk kendaraan R2 dan 2 meter untuk pejalan kaki. Jembatan bailey ini solusi sementara setelah fondasi jembatan lama Sonokembang yang ambruk akibat hujan deras dan tingginya debit air sungai beberapa waktu lalu.

“Untuk sementara, jembatan bambu tidak bisa digunakan karena akan mengganggu aktivitas perakitan. Begitu jembatan bailey selesai dan dapat dilalui kendaraan R2, jembatan bambu akan kami bongkar,” ungkapnya.

Dandung menyebut, penutupan total jembatan bambu dilakukan demi keselamatan pekerja maupun pengguna jalan. Ia meminta semua pihak bersabar sampai jembatan bailey siap dilewati, tanpa perlu melewati jembatan bambu yang berisiko bagi keselamatan pengguna.

Ia menambahkan, pemasangan jembatan bailey menjadi langkah cepat untuk memulihkan mobilitas warga. Adapun pembangunan jembatan permanen masih menunggu waktu dan proses penganggaran tahun 2026.

“Jembatan sementara berfungsi sebagai penghubung vital selama masa transisi. Bailey dinilai paling ideal untuk jembatan sementara di atas bentang sungai yang cukup lebar,” ujarnya.

Pria berkacamata itu menerangkan, sistem konstruksi modular jembatan bailey berbahan baja. Bahan tersebut cukup kuat, stabil dan mudah dibongkar pasang, mengingat sifatnya hanya untuk sementara.

“Proyek ini menggunakan anggaran insidental sekitar Rp350 juta. Dana itu meliputi pekerjaan fondasi, perakitan rangka baja, hingga pembongkaran sisa jembatan lama yang rusak,” bebernya.

Ia juga menuturkan alasan tidak menggunakan dana BTT (Belanja Tak Terduga), karena tidak memenuhi unsur kedaruratan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, akhirnya DPUPRPKP Kota Malang memutuskan penggunaan anggaran insidental dinas.

Terkait rencana pembangunan jembatan permanen Sonokembang, telah masuk dalam prioritas APBD 2026. Nilai anggaran pembangunannya sekitar Rp5,3 miliar dan akan dibangun dengan desain yang lebih kuat dan aman.

“Kami tidak sekadar memperbaiki, tapi melakukan pembangunan total dengan perombakan desain jembatan permanen. Nanti lebarnya menjadi 7,5 meter dan dilengkapi trotoar, sehingga bisa dilewati kendaraan roda empat dari dua arah,” tandasnya. (bas/rhd)

 

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim