Surabaya, SERU.co.id — Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi Partai NasDem, M. Nasih Ascha, S.Pd, M.Pd menyampaikan, peringatan Hari Santri tahun ini menjadi momentum penting untuk semakin memperkuat peran pesantren, santri, dan para kiai dalam pembangunan bangsa. Hal tersebut ia sampaikan dalam kegiatan peringatan Hari Santri yang mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia.”
Menurut Nasih, tema tersebut mengandung pesan mendalam tentang besarnya kontribusi pesantren terhadap perjalanan bangsa.
“Keterlibatan santri dan para kiai dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia sudah mendapatkan pengakuan melalui penetapan Hari Santri. Sekarang tantangannya adalah bagaimana kita mengisi peran itu dengan kontribusi nyata bagi kemajuan negeri,” ujarnya, Senin (20/10/2025).
Ia menekankan, keberadaan pesantren semakin kuat dengan adanya undang-undang pesantren yang telah diterbitkan pemerintah. Seiring dengan itu, kualitas santri juga harus terus ditingkatkan, terutama dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Santri hari ini harus siap menghadapi tantangan zaman, termasuk di bidang digitalisasi. Banyak pesantren dan santri yang telah berprestasi di dunia digital. Prestasi-prestasi ini harus terus dikembangkan agar menjadi inspirasi bagi santri di seluruh Indonesia,” kata Nasih.
Selain itu, Nasih juga mengingatkan agar santri tidak alergi terhadap dunia politik. Menurutnya, santri memiliki sumber daya manusia yang mumpuni untuk ikut berkontribusi dalam membangun negeri.
“Jangan anti terhadap politik, jangan merasa tidak mampu. Santri memiliki SDM yang luar biasa, dan dengan itu santri bisa memberikan peran besar dalam pembangunan bangsa,” pesannya.
Menutup pernyataannya, Nasih mengucapkan selamat Hari Santri kepada seluruh santri di Indonesia. Ia berharap semangat dan karya santri semakin diakui serta mampu memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara.
“Selamat Hari Santri. Tunjukkan bahwa karya santri bukan karya ecek-ecek. Santri mampu mempersembahkan yang terbaik bagi Indonesia,” pungkasnya. (arc/ono)








