Malang, SERU.co.id – Peringatan Hari Rabies Sedunia (World Rabies Day) menarik perhatian pemerintah dan masyarakat di Kota Malang. Pemerintah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang menggelar program vaksinasi rabies dan sterilisasi kucing secara gratis.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan mengungkapkan, rangkaian program vaksinasi dan sterilisasi hewan peliharaan telah berlangsung selama beberapa hari. Puncaknya, hari ini digelar program vaksinasi rabies dan sterilisasi bagi kucing secara gratis di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Malang.
“Rangkaian kegiatan sudah dimulai sejak 22 hingga 26 September lalu. Kami melakukan vaksinasi rabies bagi anjing dan kucing dengan target 150 ekor,” seru Slamet, Minggu (28/9/2025).
Pria kelahiran Banyuwangi itu menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya rabies. Vaksinasi sekaligus menjadi langkah preventif untuk mencegah penyebaran rabies di Kota Malang.
“Hari ini, kami lanjutkan dengan program sterilisasi kucing, khususnya kucing jantan. Kuota yang tersedia hari ini sebanyak 60 ekor,” ungkapnya.
Slamet menerangkan, rabies merupakan penyakit yang sangat berbahaya, karena bisa menular dari hewan ke manusia. Maka, vaksinasi menjadi langkah penting untuk melindungi kesehatan hewan peliharaan sekaligus menjaga keselamatan masyarakat.
“Tujuan utamanya tentu menjaga agar hewan tetap sehat. Tapi lebih dari itu, ini juga untuk melindungi pemilik hewan dan masyarakat sekitar dari potensi penularan rabies,” tegasnya.
Selain vaksinasi, kegiatan sterilisasi juga menjadi fokus utama. Menurut Slamet, langkah ini bertujuan untuk mengendalikan populasi kucing, terutama kucing liar yang seringkali berkembang biak dengan cepat.
“Sterilisasi ini sangat penting untuk menekan populasi kucing yang tidak terkendali. Kami prioritaskan kucing jantan, agar lebih efektif. Tapi sebelum disteril, semua kucing wajib menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu,” jelasnya.
Dalam proses pemeriksaan, tim medis memastikan bahwa kucing dalam kondisi sehat. Beberapa kucing sempat tertunda proses sterilisasinya akibat suhu tubuh di atas normal. Petugas pun menunggu hingga suhu menurun sebelum melakukan tindakan.
“Persyaratannya cukup jelas, kucing harus cukup umur, sehat dan suhu tubuhnya normal. Jika tidak memenuhi, kami tunggu sampai kondisinya memungkinkan,” tambahnya.
Antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini cukup tinggi. Salah satunya, warga Lowokwaru, Ratna yang membawa dua kucing jantannya untuk disteril. Ia mengatakan, dirinya senang di momen Hari Rabies Sedunia ada layanan gratis ini.
“Saya memang berencana mensterilkan kucing-kucing saya. Selain lebih sehat, agar kucing tidak stres saat birahi dan tidak melakukan spraying di rumah,” bebernya.
Ratna menegaskan, sterilisasi penting untuk mencegah kucing peliharaannya berkeliaran dan menghamili kucing liar. Pasalnya, akibatnya bisa memunculkan anak-anak kucing tak terurus.
“Kalau tidak disteril, mereka bisa kabur cari betina. Kalau sampai terjadi kehamilan yang tidak direncanakan, kasihan juga kucing betinanya dan anak-anaknya nanti,” pungkasnya. (bas/mzm)