Garuda Indonesia Bebastugaskan Seluruh Awak Kabin GA716 Usai iPhone Penumpang Hilang

Garuda Indonesia Bebastugaskan Seluruh Awak Kabin GA716 Usai iPhone Penumpang Hilang
Garuda Indonesia. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Usai laporan kehilangan iPhone viral, maskapai Garuda Indonesia membebastugaskan seluruh awak kabin penerbangan GA716 rute Jakarta–Melbourne. Langkah itu diambil sebagai bagian dari proses investigasi internal menyusul munculnya sinyal ponsel yang terlacak di hotel tempat kru Garuda menginap. Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) menilai kejadian ini sangat memalukan, bahkan kalah dari perusahaan taksi swasta dalam urusan pengembalian barang.

Insiden bermula dari laporan penumpang bernama Michael Tjendara. Melalui akun Instagram pribadinya @michaeltjendara, ia membeberkan kronologi rinci dan menduga kuat iPhone-nya dicuri oleh oknum awak kabin. Ia menyatakan, ponsel itu diletakkan di kantong kursi 30D, namun raib setelah ia berpindah tempat duduk.

Bacaan Lainnya

“Setelah pesawat mendarat di Melbourne, iPhone tak ditemukan. Namun pelacakan sinyal menunjukkan lokasi terakhir Ponsel berada di Hotel Mercure Southbank, hotel tempat kru GA716 diinapkan,” seru Michael.

Ia menyebut, telah mendatangi hotel kru menginap. Bahkan sempat menyaksikan pihak Garuda menggeledah beberapa kamar, meski tidak seluruhnya. Anehnya, setelah kru meninggalkan hotel, sinyal Ponsel justru berpindah ke area Yarra River, sekitar 100 meter dari lokasi hotel.

Garuda Indonesia dalam pernyataan resminya mengonfirmasi, telah membebastugaskan seluruh awak kabin GA716 demi memastikan proses investigasi berjalan tanpa hambatan.

“Sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi dan profesionalisme, seluruh kru kami istirahatkan dari tugas operasional sementara waktu,” tulis manajemen, Senin (9/6/2025).

Kejadian ini memunculkan kecaman dari berbagai pihak. Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI), Tulus Abadi menilai, insiden ini mencoreng reputasi Garuda sebagai maskapai yang selama ini digadang-gadang memiliki standar pelayanan tertinggi.

“Jika benar dugaan ini, sangat memalukan. Apalagi ini dilakukan oleh cabin crew dari maskapai yang menyandang predikat ‘The Best Cabin Crew in the World’ versi Skytrax,” ujar Tulus, dikutip dari VIVA, Selasa (10/6/2025).

Tulus juga menyindir, standar layanan Garuda yang dianggapnya kalah dari perusahaan taksi swasta dalam urusan pengembalian barang. Ia menekankan, pentingnya audit menyeluruh terhadap prosedur bisnis internal, agar kepercayaan publik tidak semakin luntur.

“Garuda tidak cukup hanya membebastugaskan kru. Harus ada evaluasi menyeluruh terhadap sistem dan etika kerja yang berlaku, untuk menjamin perlindungan terhadap konsumen,” tegasnya. (aan/mzm)

disclaimer

Pos terkait