Baru 15 Hari Dibangun Rumah Milik Warga Arjosari Kalipare Terseret Banjir Rata dengan Tanah

Kondisi rumah yang diterjang banjir bandang di Kecamatan Kalipare. (Seru.co.id/wul) - Baru 15 Hari Dibangun Rumah Milik Warga Arjosari Kalipare Terseret Banjir Rata dengan Tanah
Kondisi rumah yang diterjang banjir bandang di Kecamatan Kalipare. (Seru.co.id/wul)

Malang, SERU.co.id – Baru saja selesai dibangun, rumah milik sepasang suami istri (Pasutri) Joni Eko (32) dan Nur Hayati (28), yang berada di Dusun Kedung Waru I, Desa Arjosari, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang lenyap diterjang banjir, Sabtu (30/11/2024) malam.

Pemilik rumah, Joni Eko mengatakan, sebelum rumahnya rata diterjang banjir yang mengalir dari sungai Kedung Waru, wilayahnya diguyur hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama. Sehingga mengakibat debit air mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya.

Bacaan Lainnya

“Sabtu malam itu air masih di utaranya dapur, terus mau Maghrib itu hujannya deres terus naik debit air. Sebelumnya gak pernah begini, yang di rumah kami ya takut. Adzan Maghrib air mulai masuk, saya lari ke atas, airnya sudah se lutut,” seru Joni, saat dikonfirmasi SERU.co.id, Selasa (2/12/2024).

Joni mengatakan, bangunan yang dirinya dan istri diperuntukkan untuk dapur tersebut baru saja selesai dibangun selama 15 hari lalu dengan memakan biaya kurang lebih mencapai Rp75 juta yang mereka kumpulkan sejak 5 tahun terakhir.

“Kurang lebih Rp75 juta, saya sudah mengumpulkan sejak 5 tahun. Punya rejeki sedikit saya belikan, batu, pasir material lainnya hingga bisa membangun kemarin,” bebernya.

Joni mengatakan, jarak rumahnya dan bibir sungai tersebut kurang lebih berjarak 20 hingga 30 meter. Dimana saat musim penghujan, aliran sungai tersebut meskipun airnya meluap tidak separah ini. Karena panik, Joni hanya hanya bisa menyelamatkan istri dan anaknya serta membawa surat-surat penting tanpa membawa barang-barang berharga lainnya yang dirinya miliki.

“Sebelumnya kalau meluap ya cuma pondasi sana itu gak sampe masuk (rumah). Rendamnya gak lama 1 jam langsung surut. Jam 8 udah surut. Pas kejadian kita lari langsung ambil surat-surat berharga,” terangnya.

Tak hanya bangunan rumah sebelah barat milik mereka sudah rata dengan tanah. Tempat usaha ayam pedaging milik keluarga tersebut juga raib diseret banjir bandang itu, dengan kerugian yang ditaksir mencapai Rp300 juta.

“Itu yang kena dapur terbawa arus, semuanya habis, kompor, peralatan masak. Kandang ayam di belakang itu juga habis. Ayam nya lagi kosong, alatnya terbawa (banjir) semua habis,” ungkapnya. (wul/mzm)

disclaimer

Pos terkait