Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merupakan suatu agenda yang wajib dilakukan bagi semua mahasiswa aktif Universitas Muhammadiyah Malang. Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mengaplikasikan hiliriasi hasil penelitian. Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh Kelompok 42 Gelombang 4 pada Sabtu 10 Februari 2024 yang berada di Kec. Ngasem, Kab. Kediri, Provinsi Jawa Timur. PMM ini menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk menyalurkan ilmu ataupun skill dalam berbagai kegiatan positif kepada masyarakat.
Kegiatan program kerja yang dilakukan kelompok 42 gelombang 4. Terdiri 5 anggota yaitu Nurrochman Dwi Kurniawan, Almira Putri Pramudita, Desfian Aji Sasongko, dan Elvinda Febiola serta diketuai oleh Muhammad Yusuf Ragil Syan An Naas dan didampingi oleh dosen pembimbing lapangan Bapak Ach. Apriyanto Romadhan, S.IP., M.Si. Salah satu program yang kami buat adalah survey UMKM, yaitu melihat dan membantu proses pembuatan salah satu usaha Rengginang dan Madu mongso yang juga UMKM dari Ketua Koperasi PAGAR.
UMKM Rengginang Mak’eee berdiri sejak tahun 2012. Owner dari UMKM Rengginang ialah Ketua dari Koperasi PAGAR itu sendiri yaitu Bu Kusyiana Prasetyawati. Rengginang Mak’eee ini dipasarkan diberbagai tempat seperti Pusat oleh-oleh GTT Kediri, Golden Swalayan Kediri dan toko-toko lainnya. Rengginang Mak’eee ada tiga varian rasa yaitu: rasa udang rebon,rasa terasi,dan rasa bawang. Yang paling best seller rasa terasi karena rasa nya gurih dan pas di lidah. Rengginang Mak’eee terbuat dari ketan siem pilihan, bawang putih, bawang merah, kemiri, garam, penyedap rasa, terasi, udang rebon.
Terdapat beberapa proses dalam pembuatan rengginang, yaitu dari proses produksi sampai packaging. Dalam proses produksi pertama kami mengolah ketan putih hingga masak dan memberi bumbu yang sebelumnya sudah dibuat lalu masak lagi ketan yang sudah dibumbui. Setelah adonan diolah, rengginang di cetak dengan ketebalan kurang lebih 1 cm lalu jemur rengginang selama 7 jam perhari yang dilakukan 3 hari pada anyaman bambu/reyek yang berongga. Setelah dijemur, rengginang siap digoreng.
Sampai pada proses packaging mulai dari memasukan rengginang ke dalam plastik, pengepresan dan pemberian stiker. Setiap proses dilakukan dengan higienis seperti tangan yang bersih, menggunakan sarung tangan, dan celemek untuk menjaga produk tetap bersih. Ciri khas yang membedakan Rengginang Mak’ eee dengan rengginang yang lain adalah pada bentuk rengginang yang mini sehingga mudah untuk dimakan dan dalam pemilihan bahan baku pelaku usaha memilih bahan yang berkualitas serta kemasan yang higienis dan mudah dibawa.