Guna meyakinkan masyarakat setempat, bidan tersebut menyasar pada ibu-ibu yang menggunakan suntik KB. Dan menjelaskan dampak akibat dari penggunaan KB suntik itu.
Seperti akan terjadinya siklus menstruasi menjadi tidak lancar. Daripada tidak ada pergantian darah yang menyebabkan masalah kesehatan, bidan tersebut menyarankan ibu-ibu untuk mendonorkan darahnya.
“Kebanyakan pendonor kami di Ngabab itu perempuan. Satu kali kegiatan bisa lebih dari 100 orang yang ikut mendonorkan darahnya, 90 persennya perempuan,” imbuh Yayuk.
Pondok pesantren juga menjadi sasaran yang akan mereka sambangi untuk melakukan sosialisasi. Dan untuk saat ini, setidaknya ada tiga pondok pesantren yang sudah menyelenggarakan kegiatan donor darah.(wul/ono)
