Marak Perang Sarung Modifikasi, Polres Malang Gencar Lakukan Patroli Siber

Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Riski Saputro. (wul) - Marak Perang Sarung Modifikasi, Polres Malang Gencar Lakukan Patroli Siber
Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Riski Saputro. (wul)

Malang, SERU.co.id – Polres Malang bakal lebih giat melakukan patroli siber, guna mengantisipasi terjadinya lagi fenomena perang sarung modifikasi khusunya di kalangan remaja. Kejadian tersebut membuat masyarakat resah dan merugikan semua pihak karena cukup membahayakan.

Kasatreskrim Polres Malang Iptu Wahyu Riski Saputro menuturkan, para remaja yang melakukan perang sarung teresbut merupakan undangan dari berbagai kelompok di grup media sosial.

Bacaan Lainnya

Baca juga : Gerak Cepat, Personel Gabungan Amankan Terduga Pelaku Tawuran Sarung

“Memang ajakan muncul dari beberapa grup-grup media sosial,” seru Wahyu kepada SERU.co.id.

Oleh sebab itu, Iptu Rizky mengaku pihaknya akan terus berkordinasi dengan tim siber, Humas dan juga Bhabinkamtibmas. Guna memantau pergerakan masyarakat yang dikhawatirkan akan melakukan aksi perang sarung modifikasi dan tak jarang ada yang membawa senjata tajam (Sajam)

Menurut Rizky, pihaknya juga akan memberikan himbauan kepada para pemuda melalui media sosial akan bahayanya perang sarung tersebut. Pihak kepolisian juga akan melakukan patroli pada malam hari, terutama pada saat bulan Ramadan.

“Kami saling berkoordinasi untuk memberikan imbauan kepada mereka,” tegasnya.

Iptu Rizky juga memaparkan, untuk di Kabupaten Malang ini sendiri peristiwa perang sarung yang ditangani sudah sebanyak dua kasus.

Pertama, di Kecamatan Dampit yang mayoritas dilakukan oleh anak-anak remaja. Tak hanya sarung modifikasian saja, sebilah pedang juga turut mereka bawa.

“Untuk di Dampit, memang seluruh pelakunya masih anak di bawah umur,” ungkapnya.

Baca juga : Diduga Hendak Perang Sarung, Sekelompok Remaja Diamankan Polsek Dampit

Kemudian yang kedua, hampir terjadi di Kecamatan Pakis. Setidaknya kurang lebih 35 remaja berkumpul di Exit Tol Pakis. Diduga kuat sekelompok remaja tersebut akan melakukan perang sarung. Dimana kedua kasus ini mendapatkan undangan perang sarung dari media sosial.

Guna mengantisipasi agar menghindari kejadian yang serupa, kepada para remaja diberikan pembinaan oleh polisi. (wul/ono)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *