Malang, SERU.co.id – Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) sebut, salah satu pemicu terjadi tanah longsor di kawasan Kecamatan Pujon dan Ngantang, Kabupaten Malang dikarenakan adanya alih fungsi lahan yang diubah menjadi pertanian di atas tebing, sehingga kurangnya vegetasi yang mengikat air saat hujan berlangsung.
Manajer Kampanye Walhi Jatim, Lila Puspitaningrum menuturkan, kalau dilihat problemnya memang lahan yang dialih fungsikan.
“Jadi, penyangganya memang sudah tidak ada. Akibatnya resapan di atas tebing malah kurang,” seru Lila.
Lila menerangkan, di wilayah Pujon sepanjang jalur utama Malang-Kediri memang banyak yang dikelola Perhutani. Beberapa kali, kata Lila, Walhi juga mendapatkan laporan soal illegal logging yang terjadi di sana. Dari perubahan iklim, juga banyak dipengaruhi kurangnya vegetasi dan pepohonan penyeimbang, sehingga hal itu yang menyebabkan salah satu ketidak stabilan cuaca.
“Perubahan pola iklim kan juga ada kaitannya dengan perubahan fungsi lahan. Jadi bisa dibilang seperti itu. Kita nyebutnya bencana ekologi,” tuturnya.
Dia menambahkan, untuk idealnya jika lahan di dataran tinggi seperti tebing lokasi longsor masih banyak didapati pepohonan penyangga. Sehingga dapat dipastikan longsor dan banjir kemungkinan besar tidak akan terjadi di wilayah hulu.
“Ini mirip seperti banjir di Kota Batu,” ulasnya.