Pemerintah Bondowoso Studi Banding Penanganan Stunting ke Pamekasan

Pemberian Cendramata oleh Wakil Bupati Pamekasan, Fattah Jasin (Kiri) kepada wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bactiar (kanan). (udi) - Pemerintah Bondowoso Studi Banding Penanganan Stunting ke Pamekasan
Pemberian Cendramata oleh Wakil Bupati Pamekasan, Fattah Jasin (Kiri) kepada wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bactiar (kanan). (udi)

Pamekasan, SERU.co.id – Pemerintah kabupaten Pamekasan berhasil menurunkan angka stunting hingga 30%, hal tersebut mengundang ketertarikan pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso untuk melakukan studi banding guna menimba pengetahuan dalam menurunkan angka stunting tersebut.

Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rachmat didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kepala Dinas Kesehatan dan sejumlah pejabat lain di lingkungan Pemkab Bondowoso.

Baca Lainnya
iklan hut malkot 109 pemkot malang
iklan hut malkot 109 perumda
Boondowoso Pamekasan,Pemerintah Bondowoso,Bondowoso Studi Banding
Boondowoso Pamekasan,Pemerintah Bondowoso,Bondowoso Studi Banding
Boondowoso Pamekasan,Pemerintah Bondowoso,Bondowoso Studi Banding
iklan hut malkot 109 pemkot malang
iklan hut malkot 109 perumda
IklanHUTMalkot109UM
IklanHUTMalkot109IBU
IklanHUTMalkot109SERU
previous arrowprevious arrow
next arrownext arrow

“Kami (Pemerintah Bondowoso) hanya mampu menurunkan 5%, sementara target nasional kami di 2024 14%. Maka dari itu kami tertarik dengan Pamekasan karena mampu menurunkan sampai 30%. Ini yang mendasari kami untuk datang ke sini,” seru Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bactiar, Selasa (7/3/2023).

Sementara itu, Wakil Bupati Pamekasan, Fattah Jasin menyampaikan, pihaknya melibatkan beberapa pihak untuk menggenjot pengurangan angka stunting. Sekitar ada 12 organisasi perangkat daerah (OPD) yang terlibat, termasuk tim penggerak PKK yang aktif hingga ke pedesaan.

“Kita tidak pernah melewatkan teman-teman PKK atau Dharma Wanita, dari 38 persen menjadi 8 persen ini luar biasa,” ungkapnya.

Mantan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur ini menambahkan, keterlibatan antar pihak untuk mengurangi angka stunting yang sebelumnya sangat tinggi. Sehingga turun menjadi 8 persen harus mendapat apresiasi, termasuk dinas kesehatan yang memiliki program rembuk stunting.

“Dinas kesehatan ini mempunyai program rembuk stunting, ini dianggarkan. Semua pihak diajak untuk memberikan gagasan, ada Posyandu yang holistik dan terintegratif, tidak hanya timbang pulang, tetapi di situ ada dinas sosialnya, dinas kesehatan, dinas KB, dan beberapa dinas lain mengedukasi,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, orang nomor dua di lingkungan Kabupaten Pamekasan menyinggung penurunan stunting tidak hanya dilakukan di masyarakat ataupun lingkungan pemerintah. Melainkan juga menyusuri lingkungan pendidikan sampai pesantren yang ada di Pamekasan.

“Kita juga ke pondok pesantren menyampaikan beberapa hal di situ, nanti akan disampaikan oleh pak Sigit Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah, dan teman-teman yang lain secara teknisnya,” tandasnya. (udi/mzm)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *