Malang, SERU.co.id – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo perintahkan tahun 2023 semua Puskesmas di seluruh Indonesia harus memiliki fasilitas USG (ultrasonography). Kebijakan tersebut semata mata guna menekan angka stunting pada anak, sejak dalam masa kandungan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, untuk stunting tak hanya ukuran tubuh saja yang dipertimbangkan. Namun, perkembangan pada otak bayi adalah yang paling prioritas sehingga perlunya pelayanan USG merata di setiap puskesmas di Indonesia.
“Jadi yang kita khawatirkan kalau indikatornya itu panjangnya tidak seperti yang dikatakan Pak Staf Ahli tadi, beratnya juga tidak seperti yang diharapkan, itu berpengaruh pada pertumbuhan otak. Karena itu sekarang, sesuai dengan perintah Bapak Presiden, semua posyandu tahun 2023 itu harus ada USG, 100 persen sudah tersedia,” seru Muhajir saat kunjungan ke Malang baru-baru ini.
Putra asli Madiun itu menuturkan, selain itu, nantinya di setiap posyandu wajib disediakan antoprometri (alat pengukur tinggi bayi) yang terstandar dan hal tersebut sudah ada di e-katalog untuk belanja.
“Dan tadi ke Dinkes sudah menjanjikan untuk Kabupaten Malang akan segera direalisasi. Fungsi USG itu untuk mengukur lingkar kepala. Jadi pertumbuhan kepala itu menggambarkan kira-kira pertumbuhannya otaknya seperti apa. Jadi memang sangat-sangat vital kebutuhan USG untuk memeriksa anak yang punya pertumbuhan stunting atau tidak,” ucapnya.
Hingga saat ini, Muhajir mengaku USG yang tersebar di puskesmas se-Indonesia kurang lebih hanya mencapai 33 persen saja dan masih belum merata sepenuhnya. Dengan ini, diharapkan bisa terpenuhi hingga 100 persen nantinya.
Selain itu upaya pengadaan USG ini juga untuk mengetahui kesehatan ibu dan janin secara umum, sehingga bisa mengurangi risiko kematian.