Batu, SERU.co.id – Penjabat Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai buka suara pasca terjadinya Laka Lantas tunggal yang mengakibatkan tewasnya BTA (14) dan HDA (14), warga RW 005 Dusun Gangsiran Putuk, Desa Tlekung Kecamatan Junrejo Kota Batu. Pj Wali Kota Batu, meminta kepada para orangtua, agar tidak mengijinkan anak yang masih dibawah umur, atau dibawah 17 tahun apalagi belum memiliki SIM untuk mengendarai kendaraan bermotor.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Batu itu mengungkapkan, membiarkan anak dibawah umur untuk membawa kendaraan sendiri adalah suatu hal yang sangat berbahaya. Pasalnya, anak-anak dibawah umur masih belum memiliki kematangan fisik dan psikologis untuk berkendara. Sesuai aturan, baru mereka yang sudah ber-KTP dan memiliki SIM yang boleh mengendarai kendaraan di Jalan raya.
Baca juga : Ungkap Temuan Saat Kunjungi Sekolah, Pj Wali Kota Batu Panggil Kepsek SD dan SMP se-Batu
“Saya berpesan kepada para orangtua, agar tidak mengijinkan anak-anak dibawah umur, apalagi mereka belum memiliki SIM untuk berkendara dijalan raya. Terutama anak-anak masih dibawah umur, masih belum matang secara psikologis untuk berkendara,” serunya.
Pesan tersebut juga disampaikannya saat melakukan takziah ke rumah dua pelajar yang nahas, meninggal dunia pada 26 Februari 2023 lalu karena tewas menabrak pondasi jembatan di Pesanggrahan. Ia juga menambahkan, dalam berkendara bukan hanya tentang pandai berkendara saja atau penginjak gas dan rem saja. Namun, juga aspek keamanan diri dan orang lain juga harus menjadi perhatian.
“Semoga ini kasus yang terakhir kalinya, dan tidak ada lagi korban-korban lain di Kota Batu,” harap Aries.
Baca juga : Dua Pelajar Putri Batu Tewas, Tabrak Pondasi Jembatan Tercebur Sungai Pesanggrahan
Berdasarkan laporan Pusdalops Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Batu, kecelakaan terjadi pada Minggu, 26 Februari 2023 pukul 19.00 di Jalan Melati Desa Pesanggrahan Kecamatan Batu Kota Batu. Berdasarkan saksi mata, kedua korban yang berboncengan kendaraan roda dua tersebut menabrak dinding pondasi atas jembatan yang mengakibatkan korban HDA tercebur ke sungai dan hanyut.
Sementara itu, korban BTA yang ditemukan di dasar jembatan, sempat di tolong warga sekitar dan segera dilarikan di RS Dr Etty Asharto. Namun sayang, sekitar pukul 20.00 WIB, BTA dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis. (dik/mzm)
Baca juga:
- Pemprov Jatim Targetkan Pencapaian Seratus Persen UHC Tahun 2024
- Dukungan kepada Anies Baswedan Semakin Kokoh
- Puskesmas Non Rawat Inap Siap On Call 24 Jam