Probolinggo, SERU.co.id – Ribuan siswa dari 7 (tujuh) sekolah SMK di Kota Probolinggo mengikuti pelatihan membuat meja lipat rangka baja ringan secara hybrid. Sekitar 1.026 siswa yang terlibat dalam acara itu mampu menorehkan sejarah yang tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Kegiatan ini merupakan rangkaian refleksi 4 Wali Kota Probolinggo di hari terakhir, Selasa (31/1/2023) pagi.
Menurut perwakilan MURI, Sri Widayati, pengajuan awal jumlahnya 1.000 siswa yang terlibat, namun jumlahnya bertambah menjadi 1.026. Sekitar 700 siswa menyelesaikan pembuatan meja lipat di sekolahnya, sedangkan lainnya dilakukan di alun-alun kota. Hasil karya para siswa ini akan diserahkan kepada 100 orang pedagang kaki lima.
“Muri telah mencatat karsa dan karya anak-anak SMK Kota Probolinggo ini sebagai rekor ke-10.805. Kami mengucapkan terima kasih, semoga ini menjadi pahala jariyah, karena dimanfaatkan oleh para PKL,” seru Sri Widayati.
Rekor MURI ini bukan kali pertama yang diperoleh Kota Probolinggo. Di antaranya, pembuatan kerajinan dari bahan daur ulang dengan peserta terbanyak pada bulan Juli 2013, training safety riding dengan peserta perempuan terbanyak pada April tahun 2015. Kemudian membuat ikan asap krispi terbanyak pada tahun 2019 dan sajian ketan kratok terbanyak pada Februari 2020.
Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin menyampaikan, penghargaan dari MURI ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kota yang dipimpinnya.
“Karena kekompakan dan keterlibatan dari siswa SMK, akhirnya bisa memecahkan rekor MURI. Menjadi penyemangat bagi semua, kita bisa melakukan apapun yang menjadi harapan kita bersama, asal bergandengan tangan dalam mewujudkan semuanya,” ucap Habib Hadi.
Salah satu siswa SMKN, Muhammad Hamdani menyebut bangga dilibatkan dalam event tersebut. (adv/dra/rhd)
Baca juga:
- Makam Dijadikan Judi Sabung Ayam, Kapolsek Magersari Tindak Tegas
- Polres Malang Ringkus Peracik dan Penjual Petasan
- Penjual Bahan Peledak Petasan Seberat 231 Kilogram Ditangkap
- Serahkan LKPD TA 2022 Unaudited ke BPK, Sutiaji: Harus Transparan dan Akuntabel
- Kemenkominfo Ajak Netizen Probolinggo Kritis dan Kebal Hoaks!