Batu, SERU.co.id – Frekuensi hujan di Kota Batu sudah mulai tampak meningkat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menyikapi perubahan tersebut dengan beberapa langkah antisipasi. Salah satunya adalah dengan menambah personel piket BPBD selama musim penghujan.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim mengatakan, pihaknya menambah petugas piket pemantau. Hal ini dilakukan agar bisa melaksanakan reaksi cepat bilamana ada panggilan atau kondisi yang bersifat darurat. Piket pantau juga akan melaporkan secara kontinyu tentang situasi update kawasan-kawasan yang rawan bencana.
“Ini sudah menjadi SOP di tempat kami dan kami koordinasikan pula dengan rekan-rekan aparat TNI Polri dan lainnya,” serunya.
Rochim, sapaan akrabnya, dari sekian banyak obyek yang diawasi adalah kawasan desa Bulukerto. Dimana kawasan tersebut menjadi titik musibah bencana banjir yang terjadi 4 Nivember 2021 silam. Meskipun saat ini dari Kementrian PUPR telah memperbaiki bekas luapan air, namun pihaknya belum memastikan aman dari banjir.
“Kalau dibilang potensi banjir disana ya masih ada, kita belum bisa memastikan itu aman. Kita bisa bayangkan bagaimana dulu tingginya luapan air,” ungkap Rochim.
Disinggung tentang anggaran terkait antisipasi bencana alam di Kota Batu, Rochim mengaku anggaran tersebut tetap ada. Dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2022, pihaknya sekedar memastikan bahwa anggaran tersebut tetap disediakan untuk BPBD Batu. Khususnya untuk merespon berbagai kejadian kedaruratan yang membutuhkan anggaran segera.
“Karena kalau kita sudah siapkan sumber daya manusianya tapi anggarannya ngga ada, ya kami tidak bisa bekerja maksimal,” pungkasnya. (dik/mzm)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan