Batu, SERU.co.id – Harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi pertalite dan solar diperkirakan bakal naik dalam waktu dekat. Beredar informasi di masyarakat, pertalite akan naik menjadi Rp10.000 perliter dan solar Rp8.500 perliter. Isu ini langsung menuai keluhan, salah satunya dari Industri kecil menengah (IKM).
Ketua Forum Industri Kecil Menengah ( IKM) Kota Batu Edo Rabmadhani mengatakan, para pelaku IKM belum lama merasakan bangkitnya perekonomian pasca dihantam pandemi Covid-19. Namun baru saja bisa produksi lagi, sudah diberi kabar yang tidak mengenakan yakni bbm bakal naik lagi. Bila kenaikan BBM betul-betul dilaksanakan, diperkirakan akan terjadi lonjakan harga barang baku atau jasa bersamaan sekitar 20 hingga 30 persen.
“Nantinya pasti disertai tuntutan kenaikan gaji dari karyawan,” serunya.
Edo, sapaan akrabnya menjelaskan, dengan naiknya ongkos produksi berimbas pada naiknya harga camilan atau oleh-oleh di Kota Batu. Produsen hanya memiliki dua pilihan, yakni menaikkan harga barang atau mengurangi berat barang. Tidak menutup kemungkinan wisatawan enggan memberi produk hasil IKM karena dianggap terlalu mahal.
“Yang paling ditakutkan adalah kunjungan wisata ke Kota Batu akan berkurang,” ungkapnya.
Pihaknya berharap Pemerintah Kota Batu ikut memikirkan solusi bagi pelaku IKM, apabila rencana kenaikan BBM menjadi kenyataan. Satu misal, Pemkot Batu mengeluarkan kebijakan untuk wajib belanja produk IKM Batu minimal Rp.50.000 tiap orang tiap bulan. Langkah seperti ini dapat membantu IKM Kota.
“Bayangkan saja, jumlah pegawai negeri Kota Batu 5.000 orang x Rp50.000 = Rp250.000.000 untuk membantu IKM Kota Batu,” jelasnya.
Terkait keputusan pemerintah terhadap pelaku IKM, pihaknya sangat mendukung. Termasuk kewajiban untuk membayar pajak. Namun pihaknya juga meminta kepada Pemerintah untuk membuat keputusan yang membantu keberlangsungan industri kecil menengah. (dik/ono)
