Kemudian pihak pelaku bisnis, yaitu Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Malang dan Forum Komunikasi Pelaku Usaha Industri Kecil dan Menengah (FKPU IKM), yang mengakomodir pelaku IKM dan UMKM. Serta pihak UMC, yang melibatkan mahasiswa dan dosen melalui program pengabdian masyarakat dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Kami memberikan pendampingan kepada 35 IKM, agar mereka memahami kriteria produk layak ekspor. Dalam kesempatan ini, kami hadirkan juga lembaga pembiayaan eksportir agar pelaku bisnis tak terkendala dana,” imbuh Yufra, mendampingi Rektor UMC, Dr Murpin Josua Sembiring SE MSi.
Sebagai informasi, UMC telah melakukan pendampingan pemasaran digital, penelusuran dan pendaftaran merek dagang, proses izin edar BPOM untuk minuman dalam kemasan dan lainnya. Tak hanya itu, UMC telah bekerjasama dengan pemasok bahan baku, mengidentifikasi peluang ekspor produk IKM dan lainnya.
“UMC telah 9 (sembilan) telah melakukan pendampingan, baik secara teknologi tepat guna hingga menggandeng pihak lain sesuai kebutuhan IKM,” tegas Rektor UMC, Dr Murpin Josua Sembiring SE MSi.
Senada, Ketua Dekranasda Kabupaten Malang, Hj Anis Zaidah Sanusi menyampaikan, Dekranasda pun juga didampingi oleh UMC yang telah memulainya sejak 9 tahun lalu. Seperti pengurusan PIRT, label halal, dan lainnya, jadi terasa lebih mudah dengan arahan-arahannya dan akses mana yang harus dilalui.
“Tentunya kemudahan ini dapat mengantarkan pelaku UMKM memenuhi pasar nasional hingga Go Internasional,” terangnya Umi Anis, sapaan akrab istri Bupati Malang HM Sanusi ini.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kab. Malang, Mahila Surya Dewi SSos MSi mengatakan, keterlibatan berbagai pihak dalam pendampingan UMKM dan IKM, dapat membantu kinerja Pemkab Malang. Melalui berbagai upaya yang dilakukan, agar IKM dan SDM terlibat mampu mendongkrak produk UMKM dan IKM hingga go internasional.
