Dari kekalahan perdananya, dirinya semakin mengasah kemampuannya dengan mengikuti pertandingan-pertadingan catur lainya. Usahanya terbayar dengan kemenangan pertamanya yang digelar di Sumenep melawan peserta dari Kota Kediri yang berhasil merebut juara dua.
Sejak itu, dirinya semakin mahir menguasai permainan itu. Terbukti di berbagai kejuaraan nasional, dirinya berhasil ia takhlukkan. Seperti dalam Kejurnas Catur ke-48 di Ambon, tahun 2019 lalu, Grace mampu mengalahkan lawan dari Jawa Tengah.
“Waktu itu memang agak sulit, teman saya dari Jatim juga kalah sama dia. Seneng banget dapat juara, dapat hadiah sekitar Rp 1 juta,” ungkapnya dengan senang.
Gadis cilik tersebut juga memiliki cita-cita dapat meraih gelar Grand Master (GM), sehingga dirinya lebih meningkatkan porsi latihan. Dari sebelumnya waktu latihan selama satu jam, ia tingkatkan hingga sampai tiga jam.
Dengan sederet prestasi itu, Grace tidak mau cepat berpuasa diri. Ia akan tetap terus berlatih untuk menyongsong kompetisi berikutnya. Di bulan Oktober mendatang, Grace bakal mewakili nama Indonesia, bertanding di Asian Junior Championship 2022 yang digelar di Bali.
“Saat ini menyiapkan mental dan permainan saja. Catur menurut saya agak susah tapi bikin kita semakin cepat berpikirnya. Bikin semakin lincah juga dan harus teliti,” terang gadis yang juga hobby menyanyi itu. (ws6/ono)
Baca juga:
- BMKG Peringatkan Hujan Lebat Sepekan ke Depan, Masyarakat Tetap Wasapada
- Eyang Tati, Penjaga Warisan Batik Singosari Berpulang, Tinggalkan Filosofi Pancasila dalam Karya Seni
- Mbah Tarman Jadi Tersangka Dugaan Pemalsuan Cek Mahar Rp3 Miliar di Pacitan
- Wali Kota Malang Tinjau 19 Rumah Rusak Terdampak Banjir di Gang Sidomulyo, Siapkan Penanganan
- DPRD Kota Malang Soroti Penanganan Banjir Belum Maksimal, Perlu Evaluasi Besar-besaran








