Diketahui, jika peta sebaran kasus PMK di Jatim menurutnya sangat luas. Berdasarkan data per 29 Mei 2022 kemarin, jika ternak yang mati disebabkan penyakit tersebut dinyatakan cukup besar.
“Ternak yang mati totalnya 124, sedangkan yang positif sakit dari data kemarin ada 15.521 ekor. Sedangkan hewan yang sembuh totalnya 2.289,” beber Khofifah.
Selama proses penyebaran PMK sendiri, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim telah melakukan beberapa tindakan. Di antaranya isolasi ternak berbasis kandang, penutupan pasar hewan, pembatasan lalu lintas hewan ternak, hingga penyiapan vaksin.
- Pulihkan Semangat Pasca Tragedi Kanjuruhan, Askab PSSI Malang Gelar Kursus Pelatih Lisensi D
- Dahan Pohon Beringin Raksasa di Ngajum Timpa Kabel Listrik dan Truk Parkir
- HPI DPC Malang Gelar Tour Guide Development Program 2025, Ajang Seleksi Calon Anggota Baru
“Tapi perlu saya sampaikan, masih ada yang harus dievaluasi, seperti halnya isolasi ternak. Ini dalam mengedukasi dan memberikan pendampingan kepada peternak perlu adanya bantuan aparat untuk tidak menjualnya dengan harga murah,” tegas mantan Menteri Sosial ini.
Sebagai rencana tindak lanjut, dirinya meminta kepada jajaran pemerintahan, khususnya TNI-Polri dalam membantu pengendalian PMK kedepannya. Tentunya dengan proses pendampingan dan edukasi di wilayahnya masing-masing.