“Dapat berupa bantuan bantuan pengawasan isolasi dan lockdown, bantuan pendampingan pengawasan penutupan pasar hewan. Dan yang terpenting bantuan pengawasan lalu lintas dari daerah yang tertular PMK, dan jangan lupa disosialisasikan,” ujarnya.
Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Nurchahyanto mengaku, jika selama ini Kodam turut andil dalam proses penanggulangan PMK itu sendiri. Dengan turun ke lapangan untuk melakukan pendataan, sekaligus update data terkait kondisi hewan ternak yang ada di wilayah Jawa Timur.
“Apalagi tidak semua peternak itu memahami secara jelas apa sih sebenarnya PMK ini. Dan bagaimana cara mengatasinya,” kata Mayjen TNI Nurcahyanto.
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja
- Tingkat Hunian Hotel Kota Malang Capai 47 Persen, Diyakini Melonjak Lewat Program 1.000 Event
Menurutnya, Kodam V/Brawijaya siap membantu dan mengawal kebijakan pemerintah Jawa Timur untuk mengatasi penyakit mulut pada hewan.
“Penting membuat regulasi internal maupun eksternal dalam rangka menjadi landasan hukum serta memastikan kejelasan tupoksi. Sekaligus memperjelas pola jika kejadian PMK terjadi kembali,” tuturnya.