80.000 Koperasi Merah Putih se-Indonesia Diluncurkan, Pemkot Malang Bangkitkan Potensi Ekonomi Berbasis Kelurahan

80.000 Koperasi Merah Putih Se-Indonesia Diluncurkan, Pemkot Malang Bangkitkan Potensi Ekonomi Berbasis Kelurahan
Pemkot Malang menekankan, Koperasi Merah Putih harus dikelola berdasarkan potensi ekonomi di setiap kelurahan. (bas)

Malang, SERU.co.id – Sekitar 80.000 Koperasi Merah Putih se-Indonesia resmi diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam momen tersebut, Pemkot Malang menyatakan komitmennya untuk membangkitkan potensi ekonomi berbasis kelurahan.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan, Koperasi Merah Putih menjadi tonggak penting penguatan ekonomi berbasis potensi lokal di setiap kelurahan. Sebanyak 57 Koperasi Merah Putih di Kota Malang telah memiliki legalitas hukum.

Bacaan Lainnya

“Untuk Kota Malang, legalitasnya sudah selesai semua. Salah satu yang sudah beroperasi ada di Kelurahan Bumiayu, dengan omset Rp175 juta dengan 130 anggota, bergerak di bidang sembako dan simpan pinjam,” seru Wahyu, Senin (21/2025).

80.000 Koperasi Merah Putih Se-Indonesia Diluncurkan, Pemkot Malang Bangkitkan Potensi Ekonomi Berbasis Kelurahan
Momen peluncuran Koperasi Merah Putih se-Indonesia oleh Presiden Prabowo. (bas)

Lebih lanjut, ia menjelaskan, pelaksanaan koperasi akan disesuaikan dengan potensi lokal masing-masing wilayah, sebagaimana arahan Presiden. Meski sebagian besar koperasi masih dalam tahap persiapan, Pemkot Malang menargetkan seluruh koperasi aktif setelah pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek)

“Bimtek penting,karena pengelola koperasi berasal dari berbagai latar belakang, ada yang belum punya pengalaman. Setelah bimtek dilaksanakan awal Agustus, kami akan menunggu petunjuk teknis pendanaan dan berkoordinasi dengan DPRD,” ungkapnya.

Sinergi antara Koperasi Merah Putih akan dilakukan dengan BUMN, seperti Pertamina, Bulog dan PT Pos Indonesia. Sedangkan untuk unit usaha yang dikembangkan, mencakup LPG, beras, sembako dan lain-lain sesuai potensi setiap wilayah.

“Harapannya harga yang dipatok di Koperasi Merah Putih lebih terjangkau. Mengingat tujuannya untuk memotong mata rantai dan dapat dinikmati masyarakat,” ujarnya.

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menambahkan, bimtek akan bekerja sama dengan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin). Bimtek akan melibatkan pengurus dan pengawas dari 57 kelurahan.

“Bimtek ini akan membahas kelembagaan dan pemberdayaan koperasi, termasuk teknis operasionalnya. Koperasi di Bumiayu sendiri merupakan hasil revitalisasi dan pengembangan, meski belum mendapat permodalan dari pusat,” jelas Eko.

Koperasi Merah Putih juga dirancang untuk bersinergi dengan berbagai BUMN, seperti Pertamina untuk distribusi LPG dan Bulog untuk bahan pangan. Upaya ini guna menekan harga dan memperpendek jalur distribusi, serta diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat.

“l”Kami tidak melihat ini sebagai kompetisi, tetapi sebagai bentuk kolaborasi untuk memperkuat ekonomi mikro di tingkat kelurahan. KMP justru hadir untuk melengkapi koperasi yang belum menangani sektor-sektor penting seperti sembako dan layanan kesehatan,” tukasnya.

Dari total 57 koperasi yang sudah berbadan hukum di Kota Malang, satu merupakan hasil pengembangan dan 56 lainnya dibentuk sebagai koperasi baru. Meskipun saat ini baru satu yang beroperasi, pemerintah memastikan tidak ada kendala berarti dan seluruh koperasi akan segera aktif. (bas/rhd)

 

 

disclaimer

Pos terkait