Batu, SERU.co.id – Guna memutus rantai penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) Batu berkomitmen untuk menanganinya secara cepat. Untuk itu, koordinasi dengan ‘contact person’ yang ada di rumah sakit terus dilakukan. Pihaknya meminta agar Rumah Sakit yang menerima pasien terdiagnosa DBD untuk segera melaporkan pada Dinkes.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, Drg Kartika Tri Sulandri mengatakan, sejak Januari-Maret 2022 lalu pihaknya sudah mengkonfirmasi 30 kasus. Meskipun bulan April hingga Mei 2022 kasus demam berdarah dengue (DBD) masih nihil, tetapi tetap harus diantisipasi. Bila ada laporan masuk terkait DBD, pihaknya akan gerak cepat melakukan tindakan.
“Kita butuh laporan cepat, jika ada yang terkontaminasi langsung kita lakukan PE atau pencarian penderita,” serunya.
Dokter Kartika, sapaan akrab Kadinkes Batu menjelaskan, ada pergeseran kelompok usia yang rentan terhadap serangan DBD. Pada tahun 2021 lalu, kelompok usia yang rentan terkena adalah 5-14 tahun, sedangkan pada tahun 2022, kelompok rentan ada pada usia remaja hingga dewasa. Ia pun menyebutkan, tidak banyaknya kasus DBD Kota Batu karena diuntungkan dinginnya suhu udara Kota Wisata ini.
“Salah satu faktornya itu dari suhu udara, suhu dingin itu malah bukan tempat yang disukai oleh nyamuk aedes aegypti,” ungkapnya.
Kadinkes juga menghimbau masyarakat untuk selalu melakukan budaya hidup bersih yang terangkum dalam kegiatan 3M yakni menutup, mengubur dan menguras. Sebelum masuk masa penularan atau musim hujan, Dinkes melayangkan surat berisi himbauan kepada seluruh desa dan kelurahan. Isinya, ajakan untuk melakukan pencegahan DBD secara dini dan mandiri.
Ditanya tentang data kematian akibat DBD, dokter berjilbab ini membeberkan, sepanjang tahun 2021 hingga Mei 2022, masih belum ada kasus. Kasus kematian, sempat tercatat dua tahun lalu, yakni pada tahun 2020. Satu orang meninggal dunia akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini.
“Itu hanya ada 1 di tahun 2020. Saat itu yang menjadi korban warga di Desa Junrejo,” pungkas Kartika. (dik/mzm)
Baca juga:
- Bupati Jember Sebut Koperasi Merah Putih Dukung Ekonomi Kerakyatan Entaskan Kemiskinan
- UMM Lepas 3.010 Mahasiswa KKN Berdampak dalam Ketahanan Pangan dan Pelestarian Lingkungan
- Dugaan Jual Beli Pj Kades di Pamekasan Jadi Atensi Serius KPK
- 80.000 Koperasi Merah Putih Se-Indonesia Diluncurkan, Pemkot Malang Bangkitkan Potensi Ekonomi Berbasis Kelurahan
- Tom Lembong Ajukan Banding atas Vonis 4,5 Tahun Penjara Kasus Impor Gula