PDAM Kota Malang Dinilai Lemot Respon Keluhan Pelanggan

DIAM : Keluhan pelanggan soal layanan air tidak segera direspon oleh PDAM Kota Malang. (ist)

Malang, SERU – Jargon PDAM Kota Malang yang berbunyi ‘Pelayanan Terbaik Merupakan Kebanggan Kami’ nampaknya belum terbukti kebenarannya. Pasalnya, air yang masih byar pet masih sering terjadi di pelanggannya.


Kondisi itu masih dialami oleh pelanggan di kawasan Jalan MT Haryono hingga kawasan Jalan Raya Tlogomas Kota Malang. Di kawasan tersebut air mengalir hanya pada saat malam hari sementara pada saat siang hari tidak mengalir setetespun.


Salah satu pelanggan di Jalan MT Haryono mengaku sudah melaporkan kondisi itu ke pihak PDAM tetapi tidak ada hasil yang bisa memuaskan. Bahkan kondisi itu masih terus berlangsung hingga lebih dari 2 minggu lamanya.


“Saya merasakan kondisi air tidak stabil ini sudah hampir 2 minggu. Entah kenapa respon PDAM tidak ada sama sekali. Padahal secara pembayaran secara rutin kami bayarkan,” terang Suyono, warga Jalan MT Haryono Kota Malang ini, kemarin.


Lebih miris lagi untuk warga Jalan Raya Tlogomas Malang, karena melihat keadaan PDAM yang mengalirnya tidak stabil hingga membuat cadangan air dari sumur. “Saya membangun sumur pompa karena aliran air di PDAM sering mati dan tidak lancar,” kata Muhammad warga yang rumahnya berdekatan dengan obyek wisata di Tlogomas ini.
Sementara itu Sudarno, Direktur  Good Governance Activator Alliance (GGAA) mengatakan banyaknya keluhan yang tidak segera direspon oleh pihak PDAM menunjukan beberapa instrumen yang ada di dalam tubuh perusahaan milik daerah (perumda) tersebut.


“Pengawas PDAM perlu untuk mempublikasikan hasil pengawasan nya terkait dengan buruknya layanan dari PDAM yang sering macet, hal ini tentunya sangat merugikan pelanggan PDAM,” kata Sudarno.


Dengan macetnya aliran air dari PDAM tentu saja merugikan pelanggan. “Kejadian ini tidak hanya sekali, akan tetapi berulang kali tanpa adanya kompensasi ataupun penyediaan air versi yang memadai bagi pelanggan PDAM di Kota Malang,” tukasnya.
Ia lanjutkan, hal ini sangat ironis dan pengawas PDAM perlu memberikan penjelasan kepada publik serta minta maaf kepada publik karena tidak mampu melakukan pengawasan dengan baik atas kinerja dari PDAM Kota Malang sehingga pelanggan PDAM dirugikan.


Sayangnya, pihak PDAM Kota Malang ketika dikonfirmasi tidak ada yang bersedia memberikan keterangan. Bahkan Direktur Utama PDAM Kota Malang, M Muhlas, ketika dihubungi via handphone tidak diangkat alias ada pengalihan. (red/man/jun)  

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *