Kediri, SERU.co.id – Implementasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di daerah Kabupaten Kediri Jawa Timur masih belum berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) selama satu periode terakhir ini yang terbilang masih cukup besar.
Seharusnya, angka Silpa dalam APBD adalah 0 (nol) untuk menunjukkan penyerapan anggaran sudah 100 persen atau maksimal. Tetapi nyatanya, dalam satu periode terakhir ini Silpa di Kabupaten Kediri selalu menunjukkan besaran angka yang cukup besar, mulai Rp 300 M – Rp 500 M. Padahal, untuk mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi daerah yang kondusif serta mendorong kesejahteraan rakyat salah satu komponen yang diandalkan adalah belanja daerah.
Menanggapi perihal ini, Hanindhito Himawan Pramana, Bupati Kediri terpilih periode 2021-2025 saat ditemui di sela sela acara mohon pamit purna tugas Bupati dan wakil Bupati Kediri, dr Hj.Harianti Sutrisno Drs. H. Masykuri MM di Hall Simpang Lima Gumul, Selasa (16/2/2021), mengaku, untuk ke depan perlu dilakukan evaluasi untuk dapat menggenjot serapan anggaran.
“Dan ini nantinya saya akan meminta ke sejumlah OPD untuk memulai menginventarisir mulai dari aset dsb. Saya khawatir Silpa yang sebegitu besar ini bukan diakibatkan keinginan dari pemerintah, tapi karena salahnya perhitungan,” ujarnya.
Menurut Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri terpilih ini akan melakukan sejumlah evaluasi mana-mana saja OPD yang disinyalir alami serapan anggaran cukup rendah.
“Bila kita telah ketahui mana-mana saja OPD yang mengalami kelemahan dari segi penyerapan anggaran, barulah kita akan lalukan sejumlah planning dan perencanaan yang matang. Saya meminta ke semua OPD ini untuk melihat mana saja pos anggaran yang efisien dan mana yang belum efisien. Jadi supaya bisa kita reduce pos nya dan Silpa sebegitu besar ini bisa kita alokasikan ke program-program lainnya yang lebih bermanfaat,” ungkapnya.
Disinggung mengenai target Silpa di masa kepemimpinannya nanti, putra dari Sekretaris Kabinet RI, Pramono Anung ini mengaku setidaknya maksimal Silpa itu diangka Rp 100 M.
“Rp 100 M lah maksimal. Namun sekali lagi ini bukan pekerjaan yang mudah, kita perlu kerja keras lagi dan perlu adanya sinergi yang jauh lebih baik lagi dimasing-masing OPD agar dapat terciptanya penyerapan anggaran di Kabupaten Kediri yang maksimal,” ucapnya.
Berikut Silpa anggaran APBD Kabupaten Kediri selama kurun waktu terakhir ini terakhir, tahun 2015 mencapai Rp 650 miliar, di tahun 2016 mencapai Rp 473 miliar, di tahun 2017 mencapai di angka Rp 425,534 miliar, tahun 2018 menecapai Rp 400 sekian miliar dan di tahun 2019 mencapai Rp 500 miliar sekian. (mid/im/mzm)
