Malang, SERU.co.id – Perwakilan keluarga Hamid Rusdi mengaku, proses pengajuan gelar Pahlawan Nasional masih menghadapi kendala. Merespons hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berupaya mendukung dan membantu untuk memperkuat riset ketokohan.
Perwakilan Keluarga Hamid Rusdi, Maulvy Thursina mengungkapkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan pemerintah soal pengajuan gelar Pahlawan Nasional. Upi menyebut, prosesnya masih menunggu waktu, karena masih harus memenuhi syarat administrasi dan literatur sejarah.
“Sejauh ini, seluruh tahapan pengajuan sudah disampaikan Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang dan Wali Kota Malang. Karena masih ada beberapa kelengkapan yang harus dilengkapi, termasuk sumber literatur. Nanti dibantu beberapa ahli sejarah, termasuk pak Dominggus,” seru Upi, sapaan akrabnya, kepada wartawan SERU.co.id.
Upi menerangkan, salah satu kelengkapan penting yang harus dipenuhi, seperti penyusunan biografi dan literatur yang membahas kiprah perjuangan Hamid Rusdi. Ia sedang menelusuri sejarah sang tokoh dari sisi keluarga, guna memperkaya sumber penulisan literatur.
“Saya selaku cucu dari istri kedua almarhum sedang meriset sejarah dari sisi istri beliau. Namun kami tetap harus memiliki sumber literatur lainnya tentang perjuangan Hamid Rusdi,” ungkapnya.
Diakuinya, pihak keluarga tidak ingin tergesa-gesa dalam proses pengajuan gelar Pahlawan Nasional. Penggalian sejarah melibatkan seluruh keluarga besar penting dilakukan, termasuk dari sisi istri kedua yang dinikahi sang tokoh setelah istri pertamanya meninggal dunia.
“Keluarga sebenarnya santai saja, lebih mengikuti alur dan memastikan semua dokumen lengkap. Kami akan riset ketokohan terlebih dahulu dari sisi keluarga besar,” kata perempuan yang aktif menggeluti seni kerajinan tangan itu.
Lebih lanjut, Upi berharap, nilai-nilai perjuangan sang kakek tetap menjadi teladan bagi generasi muda. Pengembangan wisata di area Monumen Hamid Rusdi Wonokoyo diharapkan memantik perjuangan bersama membangun bangsa, sebagaimana sang tokoh membangun gerakan kerakyatan.
“Beliau adalah sosok yang sangat pintar, cerdas dan cerdik. Selain itu, beliau penuh dengan wawasan, makanya beliau menjadi Komandan Batalyon pertama di Malang dan Komandan Kompi Satu di Tawangrejeni Turen,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyatakan, dukungannya terhadap pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk Hamid Rusdi. Pemkot Malang akan mendampingi setiap proses yang dilalui, mengingat tahapannya tidak mudah, mulai di tingkat kota, provinsi, hingga nasional.
“Kebetulan pengusulnya dari Unitri itu pernah juga (mengadakan serangkaian riset ketokohan, red), tapi masih belum tahu lagi kelanjutannya. Kami akan terus berkomunikasi dengan pengusul, agar prosesnya nanti bisa lebih cepat,” jelasnya.
Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menambahkan, sejumlah literatur pendukung sudah mulai disiapkan. Termasuk hasil riset dari akademisi dan ahli sejarah yang menuliskan biografi Hamid Rusdi.
Selain itu, Pemkot Malang juga menaruh perhatian pada Monumen Hamid Rusdi. Namun, karena monumen tersebut berada di lahan pribadi, pemerintah perlu melakukan koordinasi lebih lanjut sebelum melakukan perbaikan atau pengembangan.
“Kami akan koordinasi dulu, karena ini milik perorangan. Kalau ada bantuan atau perbaikan, harus melihat regulasinya dulu,” tutur pria yang akrab disapa Pak Mbois itu.
Terpisah, Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito menjelaskan, masih ada sejumlah persyaratan yang belum terpenuhi. Salah satunya, perlu menggalakkan seminar nasional yang membahas sejarah dan perjuangan Hamid Rusdi.
“Masih belum lengkap persyaratannya dan yang menentukan syarat beserta tahapannya dari Kemensos. Salah satu syaratnya memang harus ada seminar nasional, penulisan biografi, literatur, hingga kelengkapan monumen,” urai Donny.
Donny juga menyampaikan, pengusulan gelar Pahlawan Nasional tidak harus dilakukan oleh pemerintah daerah. Tapi juga bisa dari masyarakat, yayasan, atau pihak keluarga tokoh. Pemkot Malang berkomitmen mendukung dan memfasilitasi sesuai kewenangannya.
Sebagai informasi, Hamid Rusdi merupakan pejuang kelahiran Desa Sumbermanjing Kulon, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang yang gugur di Wonokoyo saat Agresi Militer Belanda II. Pengajuan gelar Pahlawan Nasional Hamid Rusdi pernah terdaftar di Kanwil Departemen Sosial Jawa Timur dengan nomor 13.219/IV/BKS/8 Tahun 1989. (bas/rhd)








