Surabaya, SERU.co.id — Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jawa Timur, Lilik Hendarwati, menegaskan komitmen pihaknya untuk terus mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) di tengah tantangan berkurangnya dana transfer ke daerah (TKD) dan pajak opsen yang mencapai sekitar Rp7 triliun.
Menurut Lilik, kondisi tersebut menjadi momentum bagi Pemerintah Provinsi dan DPRD untuk bekerja lebih keras dalam mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki Jawa Timur.
“Ini waktunya kita betul-betul bekerja, memastikan bahwa Rp7 triliun yang hilang itu bisa kembali. Kita ingin Jawa Timur tetap bisa membangun sesuai rencana sebelumnya, bahkan kalau bisa lebih besar lagi,” ujarnya.
Dalam pembahasan APBD bersama perangkat daerah, Komisi C disebut telah berupaya memastikan setiap dinas dapat mengelola aset-asetnya secara maksimal agar memberikan kontribusi nyata terhadap pendapatan daerah.
“Kami sudah mengumpulkan setiap dinas untuk memastikan aset yang mereka miliki bisa dioptimalkan, sehingga kerja mereka benar-benar menghasilkan PAD sesuai target,” jelasnya.
Selain dari sektor aset, Lilik juga menyoroti pentingnya peningkatan kontribusi dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Ia berharap BUMD di Jawa Timur dapat bekerja lebih produktif dan bertanggung jawab agar mampu menghasilkan dividen yang signifikan bagi kas daerah.
“Sekarang dividen dari BUMD kita masih sekitar Rp400 miliar, sedangkan di Jawa Tengah sudah mencapai Rp700 miliar. Karena itu, kami berharap kinerja BUMD bisa ditingkatkan agar kontribusinya juga semakin besar,” tutur Lilik.
Sebagai langkah konkret, DPRD Jatim telah membentuk Panitia Khusus (Pansus) BUMD untuk memperkuat fungsi pengawasan dan mendorong peningkatan performa perusahaan daerah.
“Kami ingin memastikan BUMD benar-benar dikelola secara profesional dan amanah, sehingga target dividen yang telah ditetapkan dapat tercapai,” pungkasnya. (arc/ono)








